Bisnis.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Minkio) Sri Mulani Andrawati untuk pertama kalinya merencanakan pendapatan negara melebihi Rp 3.005,13 triliun pada APBN 2025.
Status interim ini tercatat meningkat Rp8,6 triliun dari target RAPBN 2025 sebelumnya sebesar Rp2.996,87 triliun.
Sedangkan dibandingkan target pendapatan tahun ini sebesar Rp2.802,3 triliun, berarti terjadi peningkatan jumlah target sebesar Rp202,83 triliun.
“Penerimaan negara melebihi Rp3.000 triliun yaitu Rp3.035,13 triliun. Ini rekor baru penerimaan melebihi Rp3.000 triliun.” ujarnya dalam rapat kerja anggaran DPR, Rabu (4/4/2019). 9/2024)
Rinciannya, penerimaan pajak dan penerimaan pajak serta pendapatan properti tidak mengalami perubahan, yakni masing-masing sebesar Rp2.189,31 triliun dan Rp301,6 triliun.
Peningkatan jumlah target dari Rp 8,26 triliun menjadi Rp 513,64 triliun disebabkan oleh rencana pendapatan provinsi yang tidak dibayar (PNBP).
“Banyak perubahan PNBP yang dibahas dalam Panja A, terutama terkait penerimaan berbagai aset negara,” jelas Sri Mulani.
Pemerintah berniat meningkatkan kinerja BUMN yang berdampak pada peningkatan nilai Rp 4 triliun. Alhasil, target laba bersih pun meningkat menjadi Rp90 triliun dari sebelumnya Rp86 triliun.
Selain kontribusi BUMN, peningkatan pendapatan juga diharapkan dari pengembangan layanan K/A di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Hukum dan Kemanusiaan. . hak total sebesar Rp 4,26 triliun.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan kenaikan nilai PNBP menjadi Rp 21,6 triliun, dan Polri menjadi Rp 11,41 triliun.
Selain itu, PNBP Kementerian Perhubungan meningkat dari Rp8,11 triliun menjadi Rp9 triliun atau Rp890 miliar. PNBP Kemenkumham meningkat dari Rp8,34 triliun menjadi Rp8,6 triliun atau Rp260 miliar.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel