Bisnis.com, Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENS) menyoroti sebagian besar pembangun Proyek Nusantara Ibu Kota Negara (IKN) berasal dari luar Pulau Kalimantan.
Indrajaja Manopol, Wakil Ketua Umum VI Gapens, mengungkapkan porsi tukang lokal yang terlibat dalam proyek IKN hanya 22,8% dari 12.127 tukang.
“IKN ini hanya mempekerjakan 12.127 pekerja, 2.765 diantaranya merupakan pekerja lokal,” jelasnya kepada Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (4/8/2024).
Artinya, sekitar 10.000 pekerja telah didatangkan dari luar pulau, tambah Indrajaja. Karena itu, ia khawatir pengumuman IKN tentang penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat di wilayah Kaltim tidak akan berhasil.
Di sisi lain, Indrajaja mengakui kemauan masyarakat setempat untuk bisa bekerja cepat dalam pengembangan IKN belum mencukupi tenaga kerja yang didatangkan dari luar daerah.
Namun hal ini tidak boleh menghalangi perekrutan pekerja lokal. Sebaliknya, IKN seharusnya menjadi wadah bagi pekerja lokal untuk mengasah keterampilannya. Dimana kata mereka, hal itu perlu perhatian pemerintah.
Ia menegaskan, jika tidak, banyak pekerja di sana atau dari perusahaan konstruksi menengah dan rendah yang hanya akan menjadi penonton.
Seperti diketahui, menurut Badan Pusat Statistik, industri konstruksi akan menyerap 9,8% dari total angkatan kerja sebanyak 13,44 juta pekerja pada tahun 2023.
Indra menjelaskan, masifnya pembangunan infrastruktur yang digagas Presiden Jokowi selama 10 tahun terakhir telah membawa tingkat penyerapan tenaga kerja industri konstruksi pada kisaran 9-10 persen secara berkelanjutan.
Melihat besarnya peluang tersebut, Gafsen meminta pemerintah lebih peka terhadap terwujudnya pemerataan lapangan kerja.
“Perhimpunan Pengusaha Konstruksi Indonesia Nasional berharap pembangunan terus berlanjut di bawah pemerintahan ini. “Baik di IKN atau di tempat lain, kita tidak ingin hanya di IKN saja, tentu karena harus seluruh daerah,” tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel