Bisnis.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai $19,40 miliar. Berikut daftar tiga negara importir utama yang menjadi mitra Indonesia.

Wakil Kepala Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan nilai impor Mei 2024 meningkat 14,82% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mtm).

Habibullah menjelaskan, nilai impor migas pada Mei 2024 turun 7,91% per bulan (mtm) menjadi US$2,75 miliar. Di sisi lain, nilai impor nonmigas naik 19,7% mtm menjadi 16,65 miliar dollar AS.

Habibullah mengatakan: “Indonesia adalah rumah bagi banyak importir nonmigas, termasuk Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat. Pada Mei 2024, Tiongkok akan tetap menjadi sumber utama impor nonmigas Indonesia. Jakarta Rabu (19/6/2024).

Ia mengatakan, nilai kontribusi impor Tiongkok ke Indonesia mencapai 36,34% dari total impor nonmigas Indonesia, naik 33,06% dari April 2024 (mtm). 

Nilai impor nonmigas dari Tiongkok tercatat sebesar $6,05 miliar, naik dibandingkan April 2024 dan Mei 2023.

Selain itu, Jepang menempati urutan kedua dengan impor nonmigas mencapai 1,04 miliar dolar AS. 

“Amerika Serikat berada di urutan ketiga dengan nilai $0,98 miliar,” jelasnya. 

Sementara itu, Habibullah mengatakan kenaikan harga impor didorong oleh kenaikan harga impor nonmigas.

“Kenaikan harga impor bulanan disebabkan oleh peningkatan nilai impor nonmigas dengan kenaikan sebesar 16,22%,” ujarnya.

Dikatakannya, nilai impor migas Indonesia turun 7,91% menjadi $2,75 miliar per bulan, sedangkan impor nonmigas naik 19,70% atau $16,65 miliar per bulan (mtm). 

Sementara secara tahunan, kata dia, nilai impor migas mengalami penurunan sebesar 12,34% dan impor nonmigas sebesar 8,23%.

Penurunan tersebut dipimpin oleh penurunan barang, kendaraan dan bagiannya atau HS Code 87, baja dan baja HS Kode 72, serta perkakas dan perlengkapan serta bagian mekaniknya atau HS Code 84. (Ahmadi Yahya)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel