Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani membeberkan alasan Tesla membatalkan investasinya di Indonesia. 

Di hadapan anggota Komite VI DPR RI, Rosan secara langsung mengatakan bahwa perusahaan Elon Musk membatalkan rencana investasinya karena lingkungan industri hijau di Indonesia tidak, menurut saya tidak apa-apa.

“Salah satunya adalah mereka mengalihkan investasinya ke kami karena mereka bilang kami suka mobil EV, tentu semua ingin statusnya bersih.” , energi dasar seperti batu bara, yang tidak sesuai dengan visi mereka,” kata Rosan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2024). ).

Rosan menjelaskan, keadaan Indonesia masih sangat tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Contoh lainnya adalah Vietnam, Rosan mencontohkan, 60% kawasan industri di negara berjuluk Negeri Naga Biru ini sudah menerapkan sumber energi bersih.

Saya contohkan perusahaan Singapura, Sembcorp, yang sudah punya 13 [solar cell] di Vietnam, zona ekonomi di Vietnam. Nanti dibuka lagi sampai 18 di Vietnam. 2-3 bulan ke depan”, tutupnya. 

Menurut catatan Bisnis, pemerintah sudah beberapa kali mengangkat isu investasi produsen mobil listrik Tesla di Indonesia. Kabar Tesla ingin berinvestasi di Indonesia muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara melalui telepon dengan Elon Musk pada Desember 2020.

Pada akhir Januari 2021, Menteri Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Tesla akan segera menandatangani kontrak investasi di Indonesia pada 2021. Namun, dia tidak menyebutkan secara jelas apakah dan kapan hal tersebut akan dipenuhi.

Meski demikian, Elon Musk menyatakan komitmennya untuk terus mengedepankan kerja sama jangka panjang meski Tesla membatalkan investasinya di Indonesia. 

Saya yakinkan Anda bahwa beberapa perusahaan saya akan berinvestasi di Indonesia untuk jangka waktu yang lama. Terima kasih,” kata Elon Musk kepada Jokowi pada World Water Summit ke-10, Senin (20/05/2024). 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA