Bisnis.com, Singapura – Platform media sosial terkemuka Meta Platforms Inc. Perusahaan riset tersebut merilis studi baru bertajuk “Marketing Best Practices in Southeast Asia” bersama Kanter.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Meta dikatakan sebagai platform paling efektif untuk meningkatkan pendapatan iklan yang diukur dengan Return on Ad Shopping (ROAS).

Perusahaan utama Facebook, Instagram, dan WhatsApp mencapai ROAS 1,8 kali lipat, lebih baik dibandingkan situs digital lainnya yang mencapai 1,2 kali dan iklan televisi (TV) mencapai 1,1 kali.

Direktur GBG Marketing Science East Asia (SEA) Meta Kishore Parthasarathy mengatakan penelitian Kantar meneliti 10 kampanye barang kemasan konsumen (CPG) di Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Kishore mengatakan pada Selasa (10/7/2024): “Penelitian terbaru Kantar membantu kami mengukur ROI, akses, dan perilaku konsumen sebagai informasi tentang pelanggan kami.”

Selain itu, riset pasar telah mengonfirmasi bahwa beriklan di Meta dapat menjangkau lebih banyak konsumen dibandingkan platform TV dan penyiaran lainnya.

Windy Angayasti, Account Manager wilayah Kanta, mengatakan meta ads menghasilkan iklan paling banyak, hingga 22%. Jumlah ini melebihi tingkat konversi untuk iklan TV sebesar 20% dan 13% untuk sistem lainnya.

Artinya, satu dari lima pendengar membeli ketika menemukan iklan di meta dan website lain, lanjutnya.

Dari segi periklanan, siaran TV sebenarnya mencapai 69%, Meta mencapai 59% dan alternatif digital mencapai 43%. Namun Meta mencatat jumlah suara tertinggi di situsnya, yaitu 6%. Sedangkan situs digital lainnya hanya mencatat 2%.

Windy mengatakan, menggabungkan kampanye media sosial yang berjalan bersamaan di Meta dan TV juga lebih efektif dibandingkan menggabungkan TV dengan platform lain.

“Menggabungkan meta dan TV secara paralel memberikan dampak 12% terhadap penjualan,” jelasnya. Dan ini disebabkan oleh level yang lebih tinggi karena konsistensi meningkatkan peluang membeli produk. “

Studi ekstensif di Asia Tenggara menganalisis kampanye untuk 10 produk CPG, termasuk minuman ringan, yogurt, makanan beku, produk perawatan pribadi, dan laundry.

Setiap kampanye dibuat pada waktu yang berbeda untuk menargetkan perusahaan CPG. Analisis dilakukan dengan membandingkan berbagai kategori dengan ukuran dan kompleksitas yang berbeda, dari kategori emosional seperti minuman ringan hingga kategori kompleks seperti produk perawatan pribadi dan laundry.

Studi ini dilakukan antara tahun 2022 dan 2023 di Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Studi ini mengamati perilaku pembelian dan penggunaan media untuk mengukur efektivitas setiap strategi pemasaran

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA