Bisnis.com, JAKARTA — Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto terkemuka di Indonesia, mendapat penghargaan sebagai salah satu kontributor paling dermawan di Indonesia. 

Penghargaan ini diberikan oleh Administrasi Pajak atas kepatuhan Tokocrypto yang sangat baik sebagai Wajib Pajak dan kontribusinya yang signifikan terhadap pendapatan pemerintah. 

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengatakan Tokocrypto berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pendapatan cryptocurrency di Indonesia. Pada bulan Maret 2024, Tokocrypto membayar pajak lebih dari Rp 45 miliar, yang merupakan setoran terbesar sepanjang tahun 2024. 

Hal ini menempatkan Tokocrypto unggul dibandingkan perusahaan besar lainnya di industri asuransi, pertambangan, e-commerce, dan fintech yang juga telah menerima penghargaan serupa.

Pendapatan Cryptocurrency di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Hingga April 2024, pemerintah berhasil mengumpulkan Rp689,84 miliar dari pajak kripto. 

Angka tersebut meliputi Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp325,11 miliar, transaksi kripto di merchant sebesar 22 persen, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp364,73 miliar untuk transaksi kripto di merchant.

Tokocrypto berkomitmen membantu penggunanya memenuhi kewajiban perpajakannya dengan memungut dan membayar pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Selain itu, Tokocrypto juga membantu mereka melengkapi SPT tahunan pajak cryptocurrency dengan benar dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pendiri Tokocrypto berasal dari Singapura.

Tokocrypto didirikan pada tahun 2018 sebagai pionir pertukaran kripto di Indonesia oleh warga negara Singapura, Pang Xue Kai. Keinginannya untuk mendirikan perusahaan cryptocurrency di Indonesia bertepatan dengan dibukanya industri cryptocurrency di Indonesia dan melihat jumlah penduduknya lebih besar dibandingkan Singapura. 

Pang Xue Kai lulus dalam bidang teknik dari National University of Singapore dan segera memulai karirnya di bidang teknologi.  

Ia memulai jalur karirnya sebagai insinyur desain produk untuk TechnipFMC pada tahun 2015 sambil mempelajari teknologi blockchain pada tahun yang sama. 

Dia menghabiskan dua tahun di perusahaan tersebut dan pada tahun 2017 mulai mengembangkan ide untuk Tokocrypto. Dia belajar kriptografi dengan seorang teman dari Digix, yang merupakan proyek blockchain pada saat itu. 

Tokocrypto diluncurkan pada Januari 2018, yang saat itu didukung oleh investasi dari perusahaan Singapura, QCP Capital. 

Selanjutnya, untuk mematuhi hukum Indonesia, Tokocrypto resmi terdaftar di Badan Pengawas Komoditi (Bappebti) Bejangka di bawah Kementerian Perdagangan RI, menjadi perusahaan perdagangan mata uang kripto pertama yang terdaftar di Bappebti.

Pada tahun 2021, Tokocrypto memiliki lebih dari 2 juta pengguna terdaftar dan membeli dan menjual lebih dari 200 token atau koin. 

Selanjutnya pada tahun 2022, Tokocrypto resmi diakuisisi oleh bursa kripto terbesar dunia, Binance. Setelah akuisisi Binance, Pang Xue Kai mengundurkan diri sebagai CEO namun tetap menjadi anggota dewan direksi Tokocrypto. Saat itu, posisi CEO Pang Xue Kai digantikan oleh Yudhono Rawis.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel