Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah sudah mulai berdiskusi mengenai kemungkinan lolosnya kontrak distribusi umum dan pengembalian biaya Blok Rokan yang dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). .

Menurut Arifin, pemerintah akan menerima pengalihan bentuk kontrak tersebut jika Pertamina bisa meningkatkan produksi minyak serikat. 

Tergantung berapa tambahan produksi yang mau dikeluarkan, kata Arifin saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2024). 

Arifin mengatakan, pemerintah berupaya keras untuk meningkatkan recovery factor (RF) cadangan migas nasional. Ia mengatakan, salah satunya potensi minyak di Blok Rokan yang masih terus didalami. 

Ia menambahkan, pihaknya telah mempertemukan Pertamina dengan sejumlah mitra yang dapat bekerja sama dengan teknologi modern untuk mendongkrak produktivitas aset perusahaan migas pelat merah tersebut. 

“Kita masih tahu, faktor kesembuhan kita baru 30%, masih perlu di atas 50%,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan injeksi perdana chemical enhancement oil recovery (EOR) di Lapangan Minas Fase-1 (Area-A), Blok Rokan akan berlangsung pada Desember 2025.  

Target tersebut disampaikan setelah Direktur PHR Ruby Mulyawan menyetujui keputusan investasi akhir (FID) proyek kimia EOR pada 30 Juni 2024. 

“Memasuki tahap pelaksanaan proyek dimana akan dilakukan kegiatan seperti pengeboran sumur, pemeliharaan sumur dan penggantian sumur eksisting, injeksi kimia, reaktivasi dan restart fasilitas yang ada,” kata Ruby dalam siaran persnya, Senin (8/7 / ). 2024).  

Rencana pengembangan atau plan of development (PoD) proyek dengan nilai investasi Rp 1,48 triliun itu telah disetujui pada akhir tahun 2023.

Sementara itu, Vice President Bisnis Hulu PHR Andre Wijanarko mengatakan Minas Chemical EOR Phase-1 Area-Project merupakan penerapan teknologi tersier recovery yaitu injeksi Alkaline Surfactant Polymer (ASP) pada 3 model di Area-A Lapangan Minas. . dikatakan. Untuk meningkatkan produksi arugula.  

Chemical EOR merupakan upaya untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak atau tumpahan minyak untuk diambil dengan cara menyuntikkan bahan kimia atau cairan khusus. 

“Kapasitas puncak produksi kimia EOR Minas lebih dari 2.000 barel minyak per hari [bopd] dan tambahan 2,1 juta barel perolehan minyak dari Blok Rokan,” kata Andre. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA