Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga Rp 8,24 triliun pada pertengahan Januari/2024.
Berdasarkan laporan keuangan publikasinya, emiten perhiasan ini mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 33,45% menjadi Rp 8,24 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 6,17 triliun.
Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan perhiasan dan logam mulia, baik grosir maupun toko, senilai Rp 8,20 triliun. Selanjutnya pendapatan penjualan dengan mitra, pendapatan jasa pemurnian emas, dan bunga pinjaman administrasi dari kegiatan pegadaian sebesar 41,29 triliun rupiah.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, beban pokok pun ikut naik menjadi Rp 7,72 triliun, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,67 triliun.
Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp518,92 miliar, meningkat 2,96% dibandingkan semester I 2023 sebesar Rp501,99 miliar.
Setelah memperhitungkan biaya-biaya dan pendapatan lain-lain, HRTA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp205,62 miliar, meningkat 10,68% dibandingkan semester I-2023 sebesar Rp185,1 miliar.
Sedangkan HRTA mencatatkan total liabilitas sebesar Rp3,11 triliun, naik dibandingkan akhir tahun 2023 sebesar Rp3,05 triliun. Rinciannya antara lain liabilitas jangka panjang senilai Rp 828,18 miliar dan liabilitas jangka pendek senilai Rp 2,28 triliun.
Sedangkan HRTA mencatatkan total aset sebesar Rp 2,10 triliun per Juni 2024, naik dari Rp 1,97 triliun pada akhir tahun 2023. Sedangkan total asetnya mencapai Rp 5,22 triliun. ——————-
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian apa pun yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel