Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel berencana menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp 3 triliun.

Emiten menara telekomunikasi itu akan menggalang Obligasi Permanen (PUB) I Dayamitra Telekomunikasi dan Sukuk I Dayamitra Telekomunikasi dengan Target Dana Permanen dan masing-masing Rp 2,5 triliun dan Rp 500 miliar.

Sebagai tahap awal dari Obligasi Berkelanjutan PUB I Dayamitra Telekomunikasi dan Program Berkelanjutan Sukuk I Dayamitra Telekomunikasi, MTEL akan menerbitkan dan menawarkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp400 miliar dan Sukuk Ijarah Ijarah I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I tetap berkelanjutan pada tahun 2020. . return – total Rp 100 miliar.

Sewa obligasi dan sukuk tahap pertama penerbitan ini memiliki jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal penerbitan. “Pembayaran bunga obligasi dan ijarah akan dilakukan setiap triwulan, dengan pembayaran pertama jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2024, dan pembayaran bunga obligasi dan ijarah terakhir beserta obligasi ijarah dan sukuk jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2025.” Tulis manajemen MTEL pada Rabu (19/6/2024).

Melalui rencana sewa ini, MTEL mengalihkan hak manfaat menara telekomunikasi senilai Rp100 miliar kepada Wali Amanat sebagai wakil pemilik sukuk sewa untuk mengalihkan hak manfaat fasilitas tersebut. Mitratel menunjuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai wali amanat.

Obligasi dan Sukuk Sewa Tahap I PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mendapatkan peringkat idAAA (Triple A) untuk obligasi dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) untuk sukuk. Penjamin emisi obligasi dan sukuk Ijarah ini adalah PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas (afiliasi), PT DBS Vckers Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Sekuritas.

Sementara itu, Manajemen Mitharel mengungkapkan seluruh dana hasil penerbitan obligasi tetap dan sewa sukuk tetap tahap I akan digunakan untuk melunasi pinjaman setelah dikurangi biaya emisi.

Masa penawaran awal sewa obligasi dan sukuk ditetapkan pada 19-25 Juni. Masa penawaran umum obligasi dijadwalkan pada 2 Juli dan tanggal distribusi dijadwalkan pada 3 Juli. Perseroan memperkirakan tanggal penerbitan sewa obligasi dan sukuk adalah 4 Juli, dan perkiraan pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia adalah 5 Juli 2024.

Mitratel fokus pada bisnis menara telekomunikasi dan ekosistemnya, termasuk serat optik dan infrastruktur seluler. Mulai Q1/2024, Mitratel mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih hingga Rp 521 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini, naik 4% dari Rp 501 miliar pada Q1 2023.

Total pendapatan Mitratel juga meningkat 7,3% year-on-year menjadi Rp 2,21 triliun. Dari sisi kontribusi, pendapatan terbesar masih berasal dari bisnis sewa menara yang mencapai Rp1,83 triliun atau 83% terhadap pendapatan. Nilainya meningkat 5,4% dari kuartal I 2023 menjadi Rp 1,74 triliun.

Sedangkan pertumbuhan pendapatan tertinggi secara persentase justru dicatat oleh bisnis fiber optic yang pendapatannya meningkat 149% menjadi Rp 85 miliar dari sebelumnya Rp 34 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA