Bisnis.com, Jakarta – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencapai titik terendah di Rp 50, namun sempat terhenti karena saham teknologi menguat 12% ke Rp 56.

Kemarin, Senin 6 Oktober 2024, pada perdagangan sesi II, harga saham GOTO laris manis. Hal ini membuat saham GOTO anjlok hingga di bawah Rp 50 dalam waktu kurang dari 20 menit perdagangan.

Melihat hal tersebut, para pedagang merasakan adanya peluang dan menumpuk saham GOTO hingga ditutup kembali di harga Rp 56 di awal sesi II. Harga saham GOTO turun 2 poin atau 3,45% dibandingkan hari sebelumnya.

Berdasarkan data RTI, broker yang aktif mengakumulasi saham GOTO membeli 12,59 juta saham GOTO UBS Sekuritas Indonesia (AK) kemarin. Kemudian Cipdata Securitas Asia beli 5,15 juta lot dan Stockbit Securitas Digital beli 3,67 juta lot.

Di sisi lain, JP Morgan Securitas Indonesia menjadi satu-satunya saham yang aktivitas jualnya agresif. Saham GOTO milik Broker BK terjual sebanyak 25,76 juta lembar dalam sehari. JP Morgan tetap menetapkan rating Overweight (sama dengan Beli) pada saham GOTO dengan target harga Rp 75, berdasarkan riset terbaru.

“Kami menilai GOTO overweight karena kami yakin kinerja buruk saham ini menjadikannya titik masuk yang menarik. Kami menyukai prospek jangka panjang perusahaan, yang mewakili ekonomi digital terbesar di Indonesia,” tulis Lates. Penelitian JP Morgan.

Sementara itu, JP Morgan menambahkan saham GOTO sebagai anggota baru ke dalam daftar saham preferennya di kawasan ASEAN hingga Juni 2024. GOTO sejajar dengan PT Bank Sentral dalam Laporan Opsi Definisi Tinggi ASEAN. AsiaTbk. (PBCA) dan PT United Tractors DPK. (UNTR) daftar.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Rizal Noor Rafli menjelaskan, saham GOTO kemarin pulih dengan cepat karena tekanan jual.

“Harganya cepat naik dari Rp 50 menjadi Rp 56 dan berlanjut hingga akhir perdagangan. Investor yang masih short sudah meraup untung. Hal ini mungkin terjadi karena valuasi GOTO sangat murah akibat aktivitas penjualan investor asing yang sangat besar. . Di sisi lain, GOTO masih memiliki kegiatan korporasi lain yang berarti likuidasi,” ujarnya.

Analis MNC Securitas Herditiya Vikasana mengatakan salah satu agenda yang diharapkan pelaku pasar dalam RUPS adalah izin penarikan. Herdithia menjelaskan, aksi beli tersebut merupakan pertanda positif berlanjutnya penurunan harga di tengah prospek yang positif. Pembelian kembali adalah katalis perubahan harga saham GOTO di masa depan.

Ditambahkannya, anggaran tersebut telah mencapai harga buyback sebesar 4% dari nilai pasar GOTO saat ini. Dengan asumsi harga saat ini, saham treasuri perseroan setara dengan 4,4% dari total saham yang tercatat di bursa. Herdithya melihat buyback merupakan inisiatif positif untuk memberikan nilai kepada pemegang saham. Pembelian kembali secara otomatis mengurangi jumlah saham yang beredar. Strategi ini cocok untuk perusahaan dengan rasio modal bebas yang tinggi, seperti GOTO.

“Harga saham GOTO tinggi. Dalam perhitungan indeks MSCI, nilai float sama dengan 75%. “Buyback meningkatkan permintaan saham dan pada saat yang sama mengurangi siklus pasokan, namun dengan berkurangnya free float, buyback tidak mengurangi likuiditas transaksi secara signifikan,” ujarnya.

———-

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA