Bisnis.com, JAKARTA – Kredit Pintar, platform fintech lending, telah meningkatkan jumlah peminjam menjadi 7 juta nasabah pada kuartal I 2024 sejak didirikan pada 2017. Salah satu peningkatan nasabah paling signifikan terjadi di wilayah Utara. wilayah Sumatera.

Pertumbuhan kredit Sumut selama triwulan I tahun 2024 meningkat sebesar 3,40%. Bahkan, Kota Medan menunjukkan peningkatan penyaluran kredit Kredit Pintar di Sumut sebesar 48,26%.

Business Manager Credit Pintar Koko Kattaka saat mengikuti Fintech Lending Days di Kota Medan, Sumut, mengungkapkan, di wilayah Sumut, tingkat pertumbuhan penyaluran kredit Pintar sekitar 3,40 persen dari kontribusi nasional.

“Kami melihat kebutuhan pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah di Sumut masih sangat tinggi. Namun di sisi lain, mereka kerap kesulitan mengakses permodalan. “Untuk itu, sebagai platform fintech lending, kami berupaya memberikan alternatif pilihan pembiayaan kepada UMKM agar usahanya dapat semakin berkembang dan berpeluang menarik lebih banyak tenaga kerja,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (5/). 10). ). /2024).

Koko juga mengungkapkan Kredit Pintar terus tumbuh positif. Terlihat pada pertengahan triwulan II tahun 2024, total penyaluran pinjaman Kredit Pintar tercatat mencapai lebih dari Rp 43 miliar, dimana hampir separuh nasabah mengambil pinjaman untuk modal usaha kecil atau kebutuhan pendidikan.

Acara Fintech Lending Days yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pembiayaan Indonesia (AFPI) berlangsung pada 6-7 Mei 2024 dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sejumlah perusahaan financial technology, termasuk Kredit Pintar.

Dalam rangkaian acara ini, AFPI mengadakan pameran, talkshow, kunjungan UMKM dan kunjungan media yang bertujuan untuk; memperkenalkan dan melatih fintech P2P lending kepada UKM sebagai alternatif pembiayaan usaha, menghubungkan UKM dengan P2P fintech lending dan ekosistemnya, meningkatkan kualitas dan kreativitas UKM serta meningkatkan literasi keuangan secara umum dan mudah dipahami.

Melihat besarnya kebutuhan pembiayaan bagi para pelaku UMKM, namun di sisi lain masih terkendala permasalahan akses permodalan dan rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat, Kokko kembali menambahkan dengan mengadakan Fintech Lending Days yang diselenggarakan oleh A. Peluncuran AFPI Selain dukungan menyeluruh, perseroan berharap melalui kegiatan ini juga dapat memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM, industri fintech lending, dan perkembangan ekonomi digital yang sehat dan berkelanjutan.

Terkait hal tersebut, Jasmi, Deputi Komisioner Pengawasan Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya, mengatakan OJK menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada AFPI yang telah menyelenggarakan Fintech Credit Days. Melihat besarnya peran perusahaan kecil dan menengah tentunya memerlukan perhatian kita semua.

Potensi UKM kita yang tinggi juga membuka peluang khususnya bagi fintech lending untuk berkontribusi.

“Kami berharap dapat mengoptimalkan industri fintech lending agar masyarakat atau UMKM memiliki alternatif pilihan pembiayaan dalam kegiatan usahanya. Sehubungan dengan itu, kami juga ingin berpesan kepada masyarakat yang memanfaatkan fintech loan sebagai pembiayaan, agar dapat melakukannya dengan bijak dan sebaik-baiknya. jalan. keahlianmu.”

Lebih lanjut Jasmi menjelaskan potensi Sumut berdasarkan data BPS, dimana Provinsi Sumut mempunyai kontribusi terhadap perekonomian paling tinggi yaitu sekitar 23,26%. Perekonomian Sumut tumbuh sebesar 5,01% pada tahun 2023 dibandingkan pencapaian tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,73%.

“Adopsi fintech pinjaman tertinggi di Sumut. Kami berharap melalui kegiatan ini dapat mempercepat penyaluran pembiayaan fintech pinjaman khususnya kepada UMKM di Sumut,” ujarnya.

(Fasya Kalak Muhammad)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Canal WA