Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi membuka rangkaian jadwal perayaan Hari Batik Nasional 2024 pada 2-6 Oktober 2024 di Grand Atrium Cota Casablanca. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri batik memberikan kontribusi terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional dengan nilai 8,33 juta dolar pada triwulan II tahun 2024. 

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Yayasan Batik Indonesia [YBI] yang gigih melestarikan, melindungi, dan memajukan batik Indonesia sejak tahun 1994,” kata Agus saat membuka agenda HBN 2024, Rabu (10/02/2024). . . 

Pada acara tersebut, Agus mengenakan blazer dengan motif batik Gedong Tuban, salah satu batik khas Tuban Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri.

Batik Tuban ini merupakan motif yang dihadirkan pada HBN 2024 dengan mengusung tema ‘Bangga Menjadi Batik’. 

“Tahun ini kami fokus pada Batik Tulis Gedog Tuban yang seluruhnya diproduksi di Tuban dan memiliki potensi ekonomi yang besar bagi perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya. 

Tahun lalu, Kementerian Perindustrian memfasilitasi indikasi geografis Batik Komlongan Indramayu dan menetapkan Batik Komlongan Indramayu sebagai tema Pameran Judul Batik Nasional (GBN) 2023. 

Indikasi geografis merupakan upaya untuk mewakili asal usul suatu produk berdasarkan kualitas dan karakteristik spesifik lingkungan geografis. 

Ia menemukan bahwa dampak pemasangan ini signifikan terhadap perekonomian lokal dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap Batik Komlongan Indramayu. 

“Tentunya kami mengharapkan efek yang sama untuk Batik Tulis Gedong Tuban,” tambahnya. 

Bahkan, Agus mengatakan hingga saat ini Indikasi Geografis Batik Tulis Gedong Tuban belum bisa dilanjutkan karena belum mendapat rekomendasi dari pemerintah daerah.  

Untuk itu, Kementerian Perindustrian mengembangkan industri batik melalui berbagai program yang melibatkan pemangku kepentingan. 

“Seperti halnya acara HBN tahun ini, kami berkoordinasi dengan YBI untuk melaksanakan program focus group Discussion, mengembangkan wirausaha baru, memfasilitasi indikasi geografis, memberikan dukungan teknis produksi, serta penyediaan mesin dan peralatan,” ujarnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel