Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran dan menyelesaikan perintah Prabowo Subianto untuk mencetak sawah seluas tiga juta hektar.

Wakil Menteri Keuangan III Angito Abimanyu mengatakan, pada dasarnya Prabowo berencana melakukan swasembada beras dalam lima tahun ke depan.

“Kami akan menyiapkan anggaran dulu sebesar Rs 10 lakh, kemudian Rs 30 lakh untuk menekan budidaya padi,” ujarnya dalam sidang terbuka Senat. / 10/2024).

Angito mengatakan, saat ini terdapat 10 lakh hektar sawah yang ditanami di Maluku. Angito yakin jika pemerintahan Prabowo mendaftarkan tiga juta sawah, maka Indonesia akan menjadi produsen beras terbesar di dunia.

Hal ini karena pada saat krisis global, negara-negara mengutamakan kepentingan nasionalnya dan mencabut pembatasan impor. Untuk itu, Indonesia harus mampu secara mandiri memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasionalnya.

“Swasembada nomor satu, pastikan kita tidak impor beras,” jelasnya. “Pastikan kita memiliki cukup makanan dan hasil bumi yang kita miliki untuk memberi makan rakyat kita.”

Selain di Maluku, penanaman padi juga direncanakan di Kalimantan Tengah dan ide awalnya adalah zona pangan.

Selain itu, Angito juga mencatat Badan Urusan Logistik (Peram Bulog) dihidupkan kembali untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

“Itu adalah penindasan terhadap sawah yang dulunya Bologna dan sekarang Boulogne,” katanya. “Ini dihidupkan kembali, makanya Bulog berperan sebagai buffer untuk memenuhi kebutuhan pangan kita.”

Namun, Angito tidak menyebutkan berapa anggaran yang akan disiapkan dari kas negara untuk menambah lahan sawah.

Sedangkan jika dilihat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, tidak ada ketentuan khusus untuk budidaya padi, melainkan dana senilai $15 triliun untuk Skema Quick Win Pantry Nasional Daerah dan Perdesaan.

Sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pangan Pertanian yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan akan dianggarkan sebesar Rp675,33 miliar pada tahun depan.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamanton) Sudaryono optimistis Kementerian Pertanian (Kemontan) mampu menanam padi sebanyak tiga juta hektar dalam 3-4 tahun ke depan.

Sudaryono memperkirakan target tiga juta hektare akan memenuhi kebutuhan pangan negara hingga 80 tahun ke depan.

Beliau mengatakan kepada wartawan di Jakarta: “Kami memperkirakan tiga juta orang dapat menjamin keturunan kita dalam 80 tahun ke depan. Dengan pertumbuhan populasi dan kebutuhan konsumsi pangan kita, kita dapat menyelamatkan setidaknya 3 juta orang dalam 70-80 tahun ke depan.” Istana, Senin (28/10/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel