Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BRI (BBRI) membukukan laba konsolidasi tahun buku yang berakhir September 2024 yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 45,06 triliun. Angka tersebut meningkat 2,43% dari capaian September 2023 senilai Rp 43,99 triliun. Sedangkan setelah memasukkan kepentingan nonpengendali, pendapatan BRI mencapai Rp45,36 triliun.

Sunarso, Direktur Utama BRI, mengatakan pencapaian ini berkat penguatan fundamental operasional perusahaan dan respons strategis terhadap dinamika pasar.

“Pengelolaan neraca yang lebih baik akan mendatangkan keuntungan,” ujarnya dalam pemaparan kegiatan BRI triwulan III 2024 secara online, Rabu (30/10/2024).

Pada periode interim hingga akhir September 2024, BRI akan menyalurkan utang senilai 1.353,53 triliun atau meningkat 8,21% secara year-on-year atau year-on-year (YoY).

Dari total alokasi kredit tersebut, sebesar 81,7% atau Rp 1,106 triliun dialokasikan pada sektor UMKM. Pangsa sektor ini mencapai 81,7% dari total pinjaman yang dikeluarkan Bank Negara.

“Pertumbuhan penyaluran kredit yang positif ini akan meningkatkan aset BRI sebesar 5,94% YoY menjadi Rp1.962 triliun,” lanjutnya.

Menurut Sunarso, seiring dengan peningkatan penyaluran kredit, pihaknya mampu mengelola kualitas aset dengan lebih baik yang mencerminkan peningkatan non-performing loan (NPL).

NPL BRI Triwulan III/2024 sebesar 2,9%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,07%.

“Portofolio pinjaman [LAR] juga membaik saat ini. “Risiko kredit kita di awal 13,8%, dan di kuartal III turun menjadi 11,66%,” ujarnya.

Sedangkan kas di bank BRI sendiri mencapai Rp 41,67 triliun. Penghimpunan tersebut meningkat 6,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 39 triliun.

Sedangkan jika ditambah pendapatan kepentingan nonpengendali, pendapatan konsolidasi BRI mencapai Rp45,36 triliun pada September lalu dibandingkan Rp44,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Secara konsolidasi, BRI membukukan pendapatan bunga sebesar Rp148,79 triliun pada triwulan III 2024, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp131,89 triliun.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel