Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih parkir di zona hijau pada perdagangan Rabu (31/7/2024). Selain penguatan indeks, saham ASII dan BBCA juga turut menguat.

IHSG naik 0,19% atau 13,89 poin ke 7.255,76, berdasarkan data RTI Business WIB pukul 16.00. Sepanjang sesi tersebut, IHSG bergerak pada kisaran 7.226 hingga 7.275.

Pada perdagangan hari ini, terdapat 311 saham menguat, 282 saham melemah, dan 203 saham berpindah posisi. Kapitalisasi pasarnya terpantau Rp 12,371 triliun.

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar atau kapitalisasi besar antara lain adalah saham PT Astra International Tbk. Laba (ASII) naik 3,96% ke Rp 4.720 per saham. Berikutnya, saham BBCA milik Duo Hartono menguat 0,98% ke Rp 10.275 per saham.

Saham BBCA dan ASII juga menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan saat ini dengan nilai transaksi masing-masing Rp 849,7 miliar dan Rp 797,1 miliar.

Juga PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 0,52% ke Rp 9.650 per saham milik pengusaha Prajogo Pangestu. Disusul PT Dian Swaistika Sentosa Tbk. (DSSA) menguat 0,08% ke Rp 29.600 per saham.

Di sisi lain, PT Amman Mineral International Tbk. Grup Panigoro-Salim (AMMN) turun 0,84% ke Rp 11.825 per saham. PT Women’s Resources disusul oleh Tbk. (BYAN) turun 0,87% ke Rp 17.050 per saham.

Sedangkan saham terbesar dipegang oleh PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI) naik 25% ke Rp 360 per saham. Sedangkan yang paling merugi adalah PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT) turun 11,72% ke Rp 113 per saham.

Pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG hari ini terkesan dengan penguatan pada sesi kemarin, investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 883,77 miliar di seluruh pasar saham.

Sentimen asing menutup Wall Street mixed, indeks NASDAQ naik 1,3% menjadi 17.141,98. Pelaku pasar bereaksi negatif terhadap pengumuman kinerja keuangan Microsoft di bawah ekspektasi, demikian bunyi riset tersebut.

Sementara itu, menurut Ratih, anjloknya saham sektor teknologi lain seperti NVIDIA juga turut menekan pergerakan indeks NASDAQ. Volatilitas Wall Street juga mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar terhadap keputusan suku bunga The Fed malam ini.

__________

Penafian: Tujuan berita ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel