Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan berbagi keahlian di bidang pertambangan untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan dengan negara-negara Afrika.
Deputi Direktur Kelautan dan Investasi Kementerian Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto mengatakan Indonesia siap berbagi strategi untuk menarik investasi ke Afrika untuk pembangunan.
“Bagaimana kita mengembangkan industri yang bernilai tambah ini, kondisi dan kondisi seperti apa yang perlu kita bangun untuk menarik investasi ini,” kata Seto dalam konferensi Indonesia Africa-Forum (IAF) 2024 di Bali, Senin (2/9). ) ). /2024).
Seto mengatakan Indonesia akan membantu mengubah pola pikir negara-negara Afrika untuk tidak terus menjual sumber daya mineral, tetapi menciptakan nilai lebih dari mineral tersebut.
Hal itu, kata Seto, harus dilakukan agar produk yang dihasilkan bernilai dan menarik investor asing.
Dengan pengalaman yang dimiliki Indonesia, Seto berharap negara-negara Afrika dapat memanfaatkan mineralnya secara efektif.
“Kami bergantung pada ekspor minyak mentah, namun kami telah melakukan perubahan signifikan dalam 10 tahun terakhir untuk mendorong industri bernilai tambah di negara kami, dan saya pikir kami telah sangat berhasil sejauh ini.”
Selain itu, Wakil Menteri Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga mengatakan beberapa perusahaan Indonesia telah berinvestasi di salah satu negara Afrika, yakni Zimbabwe.
“Perusahaan Indonesia ini sedang mengembangkan proyek industri besar di sana. Saya kira ini salah satu contoh yang bagus,” kata Seto.
Saat ini Indonesia sedang menyelenggarakan agenda Indonesia Africa Forum (IAF) II di Bali pada tanggal 1 hingga 3 September 2024. Acara ini berfokus pada isu-isu terkait transformasi ekonomi, ekstraksi energi dan minyak, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama perkembangan.
Sebagai contoh, pertemuan ini akan dihadiri oleh 28 kepala negara atau pemerintahan dari Afrika, dan sekitar 800 peserta yang berasal dari perwakilan pemerintah, organisasi internasional dan regional, serta pengusaha dari Indonesia dan Afrika.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menyatakan salah satu tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memastikan kerja sama kedua negara di berbagai bidang antara pemerintah Indonesia dan negara-negara Afrika.
“Selain antar pemerintah, kami berharap agenda ini juga menjadi peluang kesepakatan bisnis antara Indonesia dan perusahaan swasta Afrika,” ujarnya saat berbincang dengan pemimpin redaksi Africa II Indonesia (IAF). jurnalis di Jakarta. Kamis (22/8/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA