Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) kembali meraih 2 kontrak baru yakni Proyek Pembangunan Infrastruktur Bank Indonesia Kabupaten Karawang Tahap 2 Paket 9 dan Paket Rehabilitasi Jalan Kota 11 Seksi 2 Kota Maliana di Timor Timur. nilai total Rp 484 miliar.

Proyek Pembangunan Infrastruktur Bank Indonesia Area Karawang Paket 9 Tahap 2 sebelumnya telah melaksanakan rapat pengalihan tanah dan rapat prakonstruksi yang dihadiri oleh Wakil Presiden Divisi Gedung Hutama Karya (EVP) Nyoman Endi Mahendra di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta lalu Jumat (21 Juni). 

Adjib Al Hakim, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, mengatakan proyek ini merupakan rangkaian pembangunan Pusat Pengolahan Uang (SPU) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas proses bisnis pengelolaan mata uang rupiah di Indonesia.

Proyek senilai Rp166 miliar ini akan dilaksanakan dalam 240 hari kalender terhitung sejak Juni lalu dan dijadwalkan selesai pada Februari 2025, kata Adjib dalam keterangan resmi, Jumat (8 September 2024).

Dalam proyek ini Hutama Karya mengerjakan beberapa aspek penting yang meliputi pekerjaan persiapan, pembangunan persimpangan jalan, teknik kota, pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing.

Keseluruhan proses tersebut didukung dengan pemanfaatan konstruksi digital, seperti penerapan pengukuran digital dengan LiDar (Light Detection and Ranging); Pemodelan Informasi Bangunan untuk membantu Anda merencanakan, merancang, membangun, dan mengelola konstruksi dengan lebih efisien; Menggunakan Cubicost untuk mendapatkan jumlah material yang akurat; untuk penerapan mesin pengikat besi sebagai alat pengikat yang ergonomis.

Sementara kontrak proyek lainnya yakni rehabilitasi jalan Kota Maliana ditandatangani terpisah oleh Direktur Departemen Sipil Umum Hutama Karya Ari Asmoko periode 2019-2024 dan Menteri Pekerjaan Umum Republik Demokratik. dari Timor. leste, Samuel Marçal, Kamis lalu (7 April).

Selain itu, Adjib menjelaskan Hutama Karya akan merehabilitasi jalan utama Kota Maliana sebagai pusat perekonomian kawasan Bobonaro, kota terbesar ketiga di Timor Timur dengan panjang ‘18,8 km.

“Ini merupakan lompatan Hutama Karya di bidang infrastruktur jalan untuk mulai menggarap proyek luar negeri. Pada proyek ini, kondisi jalan eksisting mengalami kerusakan sehingga mengganggu pasokan barang, jasa, dan pergerakan ke kota, oleh karena itu segera dilakukan perbaikan. diperlukan “Di sini kami optimis dapat memenuhi amanah pemerintah Timor Timur,” ujarnya.

Dalam proyek ini, Hutama Karya melaksanakan serangkaian pekerjaan dari berbagai tahapan konstruksi, antara lain penggalian tanah, penyiapan jalan, pemancangan tanah dasar, pengaspalan, serta pembangunan saluran drainase dan trotoar.

Dalam pelaksanaan proyek yang akan selesai pada September 2025, Hutama Karya menyiapkan strategi percepatan dengan terlebih dahulu memahami kondisi yang ada di lapangan guna menyusun rencana penanggulangan yang tepat dan efektif.

Selain itu, perusahaan memastikan ketersediaan sumber daya dan material yang memadai agar pekerjaan menjadi lebih efisien, berkoordinasi erat dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin kelancaran operasional proyek, serta melakukan pelatihan intensif terhadap karyawan dan subkontraktor. 

“Penyelesaian perjanjian pembangunan ini tidak hanya akan meningkatkan portofolio Hutama Karya dalam mendukung pembangunan fasilitas pengelolaan keuangan pemerintah, tetapi juga memperluas cakupan proyek ke luar negeri,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel