Bisnis.com, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) membantah kabar yang menyebut sumbangan peserta pada proyek Tapera bisa digunakan untuk mendorong pengembangan IKN dan sarat unsur politik.

Sugiardo, Wakil Komisioner Penggalangan Dana PP Tabera mengatakan hal tersebut tidak benar. Sebab, kontribusi Tabera dijamin akan dikembalikan sepenuhnya kepada peserta.

“Tidak ada kaitan antara dana peserta dengan pengembangan IKN karena uang peserta digunakan khusus untuk peserta,” kata Sugiardo dalam forum diskusi panel, Selasa (11/6/2024).

Sugiardo juga menjelaskan teknis pengelolaan dana Tapera akan langsung dialokasikan pada 3 posisi utama yaitu deposito, instrumen investasi desain dan subsidi bunga.

“Berdasarkan norma yang ada, Dana Peserta Tabera hanya digunakan untuk kepentingan peserta,” tegasnya.

Sekadar informasi, kabar dana iuran Tabera bisa digunakan untuk pembangunan IKN dan berjalannya program makan siang gratis ini pertama kali dihembuskan oleh Center for Economic and Legal Studies (CELIOS).

Bukan tanpa alasan, anggapan tersebut lahir ketika diketahui BP Tapera akan menempatkan 45% kontribusi dana pupuknya pada instrumen obligasi pemerintah (SBN).

CEO CELIOS Bhima Yudhishthira dan Chief Financial Officer CELIOS Nailul Huda menemukan dalam penelitiannya bahwa pemerintah tampaknya mempromosikan pembelian SBN melalui tangan kanan pemerintah di pasar keuangan. 

Berbagai BUMN pengelola investasi, termasuk Tabera, diminta berinvestasi besar-besaran di SPN. Oleh karena itu, ada peluang sah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang bisa mencapai Rp 135 triliun.

Dengan target output SBN sebesar Rp 160 triliun pada tahun 2024, maka 37% pasokan SBN akan dipenuhi dari BP Tapera saja.

“Pemanfaatannya tidak hanya terbatas pada perumahan, namun kedepannya IKN dapat digunakan untuk proyek-proyek publik mulai dari konstruksi hingga makan siang gratis,” kata tim peneliti CELIOS.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel