Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Muamalat Tbk. mengusulkan program perubahan kepengurusan perseroan dalam program rapat umum pemegang saham yang digelar pada 27 Juni 2024.

Dalam keterangan manajemen Bank Muamalat hari ini, Selasa (24 Juni 2024), perseroan menyatakan perubahan pengurus perseroan berkaitan dengan piagam perseroan, dimana masa jabatan direksi, komisaris, atau dewan pengawas adalah 5 tahun. Selain itu, perubahan fungsi perseroan dilakukan dalam RUPS berdasarkan peraturan OJK.

Selain agenda pergantian direksi, wali amanat atau Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat, manajemen juga mengusulkan agenda RUPS untuk menyetujui laporan keuangan tahun buku 2023.

“Perusahaan tidak mengirimkan pemberitahuan terpisah kepada pemegang saham karena panggilan ini merupakan pemberitahuan resmi,” kata pernyataan itu.

Kinerja Bank Muamalat Sementara itu, Bank Muamalat Indonesia melaporkan laba bersih sebesar Rp 2,78 miliar pada kuartal I 2024, berdasarkan laporan keuangan terbaru Bank Muamalat Indonesia. Capaian tersebut turun 72,7% year-on-year menjadi Rp10,23 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat mengungkapkan pendapatan sebelum dividen mengalami penurunan sebesar 13,62% year-on-year menjadi Rp 49,39 miliar pada kuartal I tahun 2024, dibandingkan dengan kuartal I tahun 2023 sebesar Rp 57,17 miliar. 

Sedangkan pendapatan penyaluran dana meningkat 18,53% menjadi 526,58 miliar rupiah dari sebelumnya 444,21 miliar rupiah. 

Namun pertumbuhan tersebut tidak mampu mengimbangi porsi keuntungan pemilik reksa dana yang mencapai 477,16 miliar rupiah pada kuartal I-2024, atau meningkat 23,29% year-on-year dari 387,04 miliar rupiah.

Selain itu, pendapatan non-bunga yakni fee based income turun 48,57% year-on-year menjadi Rp130,06 miliar dari sebelumnya Rp252,89 miliar.

Seiring turunnya laba, perusahaan melaporkan biaya tenaga kerja sebesar 156,21 miliar rupiah, naik 5,66% dari sebelumnya 147,85 miliar rupiah. 

Sejak itu, laba usaha turun 61,21% menjadi Rp 9,89 miliar dari sebelumnya Rp 25,49 miliar. Setelah dikurangi pajak penghasilan, Bank Muamalat melaporkan laba bersih setahun penuh sebesar Rp 2,78 miliar pada kuartal I 2024. 

Sedangkan untuk intermediasi, Bank Muamalat menyalurkan pendanaan sebesar Rp21,38 triliun, naik 10,21% dari Rp19,4 triliun. Aset bank pun meningkat 5,42% menjadi Rp 64,93 triliun per Maret 2024. 

Seiring dengan peningkatan pendanaan, rasio NPL gross membaik menjadi 2,22% dari 2,75%. Sementara itu, FNM bersih naik menjadi 1,17% dari 0,75% 

Bank Muamalat juga mencatatkan pertumbuhan dana eksternal (DFF) sejak Maret 2024. Dana murah atau giro dan tabungan (CASA) menjadi penopang utama, naik 11,7% year-on-year, dengan giro memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan sebesar 39,4% year-on-year

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA