Bisnis.com, JAKARTA – Inspektorat Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki empat operator penyeberangan Batam-Singapura atas dugaan pemerasan.

Kepala Kantor Wilayah KPPU I Ridho Pamungkas mengatakan, harga tiket transfer dari Batam ke Singapura mengalami kenaikan signifikan sejak pandemi Covid-19.

Menurut dia, sebelum pandemi, rata-rata harga tiket penyeberangan Batam-Singapura hanya berkisar Rp360.000 – Rp480.000. Kemudian harga tiket naik dua kali lipat setelah wabah menjadi Rp 800.000.

Menurut Ridho, kenaikan harga tiket serupa juga terjadi pada penyedia jasa transfer Batam-Singapura. Kenaikan harga secara bersamaan diduga merupakan operasi kartel yang dilakukan pengelola yang pindah ke sana.

“Saya telpon pelaku usaha, pelanggan, minta keterangan, tapi holding di Singapura tidak saya telepon. Empat perusahaan sedang dalam pemeriksaan, Sindo Ferry, BatamFast Ferry, Majestic Ferry, nanti saya cek satu lagi,” kata Ridho saat ditemui. di kantor KPPU, Jakarta Pusat pada Minggu (28/5/2024).

Ridho menjelaskan, empat operator penyeberangan Batam-Singapura mengatakan kenaikan tarif transit disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Di sisi lain, kenaikan tarif perpindahan juga dilakukan sebagai strategi menutupi kerugian selama pandemi Covid-19 dan kapal yang belum kembali.

Untuk tahun 2019, kata Ridho, setiap tahunnya ada 3,9 juta orang yang datang untuk transit Batam-Singapura. Bahkan, okupansi pada tahun 2023 akan mencapai 60% dari seluruh penumpang pada tahun 2019.

“Sekarang tidak turun-turun [tingkat kelulusan], misalnya biasa saja [tetap] dan itu yang jadi pertanyaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi mengatakan, warga Kepri, termasuk Batam, harus mewaspadai tarif transit Batam-Singapura. Ia juga berharap pemerintah dapat menindaklanjuti temuan KPPU untuk menentukan tingkat kelulusan yang tepat.

“Kami berharap biayanya tidak terlalu besar karena kita melihat hubungan Singapura-Johor-Riau masih baik,” kata Junaidi bersamaan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel