Bisnis.com, Jakarta – PT Link Net Tbk. (LINK) melaporkan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) akan mengambil alih layanan B2C perusahaan. Nilai transaksi transaksi ini sebesar Rp 1,87 triliun.
Dalam pemberitahuan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen LINK mengumumkan nilai transaksi rencana transaksi ServeCo sebesar Rp1,87 triliun dengan potensi pendapatan Rp11,06 triliun dari transaksi sewa aset jaringan serat optik.
Kata Manajemen LINK dan EXCL telah menandatangani perjanjian untuk mentransfer ServeCo. LINK bermaksud untuk menjual dan mentransfer, dan EXCL bermaksud untuk membeli dan memperoleh dari LINK, seluruh hak dan kepentingan di ServeCo.
Berdasarkan perjanjian yang disepakati, LINK akan mentransfer 750.000 pelanggan LINK ke EXCL, gateway jaringan broadband, dengan perangkat lunak dan aplikasi yang dikembangkan oleh LINK sehubungan dengan ServeCo dan/atau dikirimkan ke perangkat di lokasi pelanggan. Perangkat tidak termasuk ONT/Modem dan STB.
Lanjut manajemen, LINK dan EXCL bekerja sama untuk menyelesaikan rencana transisi pada 1 Oktober 2024.
Dengan transaksi ini, LINK berencana untuk mengalihkan bisnis residensial perusahaannya ke EXCL, dan kemudian mengintegrasikan bisnis FBB LINK dengan bisnis seluler EXCL untuk meningkatkan nilai dan memberikan layanan yang lebih baik.
Oleh karena itu, LINK memutuskan untuk menjadi perusahaan infrastruktur terkemuka (FiberCo) dan fokus pada kegiatan inti pengembangan dan penerapan infrastruktur jaringan jaringan tetap.
“Perusahaan yakin rencana transaksi ini akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen, dan karyawan, serta memberikan manfaat bagi industri telekomunikasi Indonesia,” tulis Manajemen LINK, Jumat (16/8/2024).
Manajemen LINK juga menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan kegiatan usaha LINK dengan rencana pengalihan ini, karena perseroan hanya mengalihkan pelanggan residensial dan kegiatan usaha yang meliputi layanan Internet (yang diberikan Perseroan kepada pelanggan (B2B)). . .
Dengan transaksi ini, LINK mengungkapkan akan banyak dampaknya terhadap posisi keuangan LINK di masa depan. Pengaruh tersebut seperti OBLIGASI yang mampu menghasilkan pendapatan dan laba bersih dengan pertumbuhan positif dan mengurangi beban keuangan.
Berikutnya, LINK memperkirakan akan meraih pendapatan lebih tinggi dengan peningkatan Rp 264 miliar per tahun dibandingkan tidak menjalankan rencana transfer.
LINK diperkirakan mampu mengurangi beban keuangan rata-rata Rp 88 miliar per tahun. LINK memperkirakan akan meraih laba bersih lebih tinggi dengan transaksi ini dengan rata-rata pertumbuhan Rp 139 miliar per tahun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel