Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, emas kini banyak dicari investor karena dianggap sebagai safe haven atau aset yang aman, terutama di lingkungan politik yang tidak stabil.

Menurutnya, emas kini menjadi pilihan finansial melawan inflasi dan gejolak politik. “Saya yakin emas tidak akan gagal. Dengan situasi geopolitik saat ini yang masih belum stabil, dan harga yang naik turun, banyak perusahaan manajemen aset yang kembali berinvestasi emas,” ujarnya saat peresmian Gade Tower. di Batavia, Selasa (7/5/2024).

Di sisi lain, kata dia, dengan prospek pasar emas yang bagus, salah satu upayanya adalah membangun lingkungan emas lokal.

Sedangkan Smelter PT Freeports Indonesia (PTFI) akan beroperasi mulai Mei atau Juni 2024. Sedangkan Smelter PTFI di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur mampu memproduksi emas murni sebanyak 50 ton setiap tahunnya.

Selain itu, Tiko meminta PT Pegadaian (Persero) meningkatkan kerja sama dengan lingkungan pertambangan Mind ID. 

“Iya iya, saya bilang dari awal Pak Damar [CEO Pegadaian], apalagi kalau soal pasar massal, kerja sama antara Pegadaian dengan ekosistem MIND ID harus dikembangkan dan pengembangan lanjutannya tidak lagi di luar negeri. ,” dia berkata.

Tiko juga mendukung Pegadaian menjadi pasar besar atau emas. Sebab berdasarkan hasil kajian, Pegadaian sangat berkomitmen dalam memberikan layanan jual beli emas yang merupakan jenis produk yang aman untuk diinvestasikan.

“Setelah itu soal Pegadaian. Jadi penimbangan ini harus ada ritual emasnya. Pegadaian [berpengalaman] menguasai emas badan,” kata Tiko. 

Dalam acara yang sama, CEO Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan bahwa mereka telah menyelenggarakan program percontohan untuk mengembangkan lingkungan emas, termasuk Tabungan Gold Plus.

Ketika manusia ingin menabung emas, mereka bisa menjadikan emas sebagai batasannya. “Atau mungkin pemilik emas ingin meminjam emas untuk [terlalu banyak] emasnya,” ujarnya.

Namun meski mesin produk sudah tersedia, Pegadaian masih menunggu aturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang produk pengembangan emas dan jasa emas batangan dalam Undang-Undang Pembangunan Keuangan dan Energi (UU P2SK).

Seperti diketahui, Indonesia mempunyai alasan yang mendukung terciptanya Bullion, antara lain, Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, menyimpan emas dalam jumlah melimpah, dan keinginan Indonesia untuk berinvestasi emas. Hal ini juga menjadi salah satu peluang yang menunjang produksi emas di Indonesia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel