Bisnis.com, Jakarta- Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Vahana Tata atau Aswata mencatatkan pendapatan asuransi perjalanan sebesar Rp 1,5 miliar pada empat bulan pertama tahun 2024. 

Presiden PT Assuransi Vahana Tata (Ashvata) Christian Vanandi mengatakan premi asuransi perjalanan perseroan meningkat sekitar 30-40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun pangsa tersebut masih kecil dibandingkan total pendapatan perseroan. 

“[Asuransi perjalanan] hanya 0,5% dari total produksi. Total pendapatan kami hingga April 2024 mencapai Rp 625 miliar,” kata Christian saat dihubungi Bisnis, Selasa (21/5/2024). 

Dari segi investasi awal sebesar Rp 625 miliar hingga April 2024, properti tersebut masih sangat menguntungkan. Segmen bisnis real estate menyumbang 40% dari total pendapatan mereka, kata Christian. Selain itu, Christian mengatakan perseroan menargetkan pendapatan asuransi perjalanan mencapai Rp3 miliar hingga akhir tahun ini. Artinya, masih ada sekitar Rp1,5 miliar yang dicari perseroan hingga delapan bulan ke depan. 

Angka tersebut meningkat sekitar 87,5% dibandingkan tahun 2023. Tahun lalu, perseroan mencatatkan premi asuransi perjalanan sebesar Rp 1,6 miliar. Sedangkan total pendapatan yang diperoleh pada tahun lalu mencapai Rp 2,4 triliun. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Christian, pihaknya akan melakukan beberapa langkah. Selain meningkatkan kerjasama dengan travel dan pariwisata untuk memberikan keamanan selama perjalanan. Diketahui, minat berwisata semakin meningkat pasca pandemi Covid-19 yang berdampak pada layanan transportasi akibat adanya pembatasan. 

Oleh karena itu, kami ingin meningkatkan dukungan terhadap perjalanan dan perjalanan, kata Christian. 

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan bahwa asuransi perjalanan tidak akan mengalami banyak perubahan pada tahun 2022. Berdasarkan data, pendapatan asuransi perjalanan mencapai Rp765 miliar pada tahun 2019 (sebelum pandemi), kemudian meningkat menjadi Rp800 miliar pada tahun 2022. 

Pada tahun 2023, banyak pemain asuransi seperti PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk juga akan lebih banyak mendaftar. Atau Tugu Insurance yang biaya perjalanannya mencapai Rp300 juta pada Semester I/2023, atau meningkat hampir 200% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Bisnis asuransi perjalanan perseroan dikelola oleh Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu Travella Syariah. Begitu pula dengan PT Zurich Assuransi Indonesia yang meningkatkan jumlah asuransi perjalanan pada semester I tahun 2023 sebesar 800% dibandingkan semester I tahun 2022.

Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di WA Channel