Bisnis.com, JAKARTA – PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mengumumkan secara terbuka rencana pemerintah menurunkan harga tiket pesawat pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Head of Indonesia Affairs and Policy AirAsia Indonesia, Eddie Krismidi, mengatakan timnya berkomitmen mematuhi aturan cap and floor fare yang ditetapkan pemerintah untuk penerbangan domestik.
“Sebagai maskapai, kami berkomitmen untuk mematuhi peraturan terkait dan menjaga harga tiket dalam batas regulasi,” kata Eddy, Kamis (11 Juli 2024).
Selain itu, Eddy mengatakan pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah yang menghapus pajak kelebihan saham mulai tahun depan.
Menteri Perhubungan Dudi Purwagandi menjelaskan, hasil evaluasi dan rekomendasi akan segera diterima dari gugus tugas penurunan harga tiket pesawat.
Dudi Purwandhi mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perekonomian, Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Daerah serta pihak terkait lainnya untuk menekan harga tiket pesawat. Doody mengatakan dia akan mengusahakan ketersediaan tiket sekitar Natal dan Tahun Baru.
“Kami berupaya menurunkan harga tiket, namun kami tidak mau mendahului,” kata Dodi, Rabu (6/11/) usai rapat kerja dengan Komisi V. 2024).
Di sisi lain, Menteri Keuangan (Keuangan) Shri Mulani Indrawati memperkenalkan aturan baru mengenai pembebasan impor, salah satunya pajak pesawat dan suku cadang. Pesawat udara dan suku cadangnya termasuk barang yang dibebaskan dari bea masuk dan/atau pajak ad valorem (PPN).
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Shri Mulani no. 81 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Sistem Perpajakan dalam Rangka Penyelenggaraan Sistem Dasar Perpajakan atau Sistem Perpajakan yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2025.
Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA