Bisnis.com, Jakarta – Saham sektor properti mendapat katalis positif setelah dimulainya negosiasi penghapusan pajak properti 16% yang akan diterapkan pada 1-3 tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.  

Hal ini diumumkan pekan lalu oleh ketua kelompok perumahan, Hashim Jojohadikusumo. Menurut dia, pajak yang dikenakan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11% dan Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5%.

Jadi secara keseluruhan, pajak properti yang dipungut adalah 16% dari 21% pajak yang dipungut pada industri. Pembahasan penghapusan pajak bumi dan bangunan diyakini sudah terjadi pada awal pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sontak, kabar ini mengguncang indeks saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (10/11/2024), indeks properti ditutup menguat 3,04% ke 816,90.

Saham-saham yang dihimpun antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) naik 13,33% ke Rp 238, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menguat 7,59% ke Rp 1.275, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menguat 4,32% ke Rp 1.450.

Dalam kelompok analisis “Barexa” diperkirakan pembahasan stimulasi sektor properti bersifat sementara dan akan dilaksanakan dengan program puasa 100 hari yang disetujui Kementerian Keuangan.

Apalagi fokus pemerintah saat ini adalah pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dimana pemerintah akan memprioritaskan insentif pada sektor tersebut, tulis Barexa, Senin (14/10/2024) dari situs resmi laporan tersebut.

Mereka pun menilai netral terhadap beberapa saham terkait pemberitaan tersebut, antara lain BSDE, CTRA, SMRA, dan ASRI. Investor disarankan untuk wait and see karena beberapa pengembang properti besar di Indonesia tidak tertarik pada segmen perumahan bersubsidi.

Meski demikian, tim analisis Barexa PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memiliki segmen perumahan bersubsidi di Banten melalui proyek Citra Maja. Pada saat yang sama, bank penerbit atau BBTN berpotensi memberikan pengaruh positif terhadap insentif ini.

Di sisi lain, kenaikan saham properti diimbangi oleh Indeks Harga Saham (IHSG) yang naik 0,54% menjadi 7.520,60 pada akhir pekan lalu.

Sukarno Alatas, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan reli IHSG dipengaruhi oleh reli teknikal karena level indeks berada di zona support. Peristiwa ini menjadi sinyal positif jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. 

Dia mengatakan, prospek IHSG sangat positif, terutama untuk saham-saham yang terkait dengan janji kampanye Prabowo-Gibran. Salah satunya adalah rencana pembangunan 3 juta rumah hunian dan pengurangan pajak properti hingga 16%.

“Prabovo akan menghapuskan pajak perumahan sebesar 16% dalam 1 tahun yang berpotensi meningkatkan permintaan properti. “Jelas sektor properti banyak mengalami konsolidasi hari ini,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (11/10/). 2024).

  

Disclaimer: Berita ini bukan merupakan bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA