Business.com, Jakarta – Setelah lebih dari 3 tahun berkarya, belum optimalnya penggunaan palapa ring menjadi salah satu sorotan Otoritas Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKT) Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga sisa tahun 2024. 

Bank sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan penggunaan palapa ring agar infrastruktur tulang punggung triliunan rupee dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Diketahui pada September 2024 rata-rata tingkat pemanfaatan Palapa Ring Tengah mencapai 44%. Sementara rata-rata tingkat pemanfaatan Palapa Ring Timur telah mencapai 41%. Palapa Ring Barat merupakan paket dengan tingkat utilisasi tertinggi yaitu sebesar 69%. 

“Kami berharap penetrasi internet sebesar 82,6% yang kami bermitra dengan APJII juga meningkat,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pelayanan Telekomunikasi dan Informasi ini. Badan Usaha Bakti Milik Ulise Wido Marfia pada acara Business Indonesia Forum, Kamis (2/10/2024).  

Untuk mendorong lebih banyak penggunaan palapa ring, bank telah mengembangkan sejumlah inisiatif termasuk skema diskon 

Dia mengatakan, Bakti berupaya memberdayakan para pelaku industri telekomunikasi dari tulang punggung Palapa ring dengan menawarkan produk yang lebih fleksibel dan tarif yang lebih rendah. 

Untuk mendorong akses internet yang adil, Bakti terbuka untuk memberikan diskon kepada perusahaan yang ingin menggunakan Palaca Ring. Sayangnya, pihak bank belum mengumumkan besaran diskon yang ditawarkan 

“Ketika industri ingin mengembangkan suatu kawasan di sana, kami mencoba untuk memindahkan konsesi ke sana, kami mencoba menganalisis dari segi teknis, komersial, dan hukum, kami akan memberikannya sesuai peraturan perundang-undangan terkait,” kata Ulis.

Bakti berharap kehadiran Palapa Ring dapat memacu pertumbuhan internet broadband di kawasan 3T. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan di sektor 3T memerlukan regulator khusus

Selain itu, Ulis mengatakan utilisasi Palapa Ring Barat saat ini sekitar 69%. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan palapa ring bagian tengah dan timur

“Timur Tengah (Palapa Ring) punya tantangan tersendiri karena peminatnya sangat rendah, konektivitasnya terbatas, dan ada kebutuhan nyata,” kata Ulis. 

Sementara itu, pembangunan tulang punggung Palapa Ring dilakukan sebagai inisiatif pemerintah dalam pemerataan akses internet di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T).

Dia menjelaskan, backbone Palapa Ring menghubungkan backbone industri telekomunikasi yang ada untuk menyinkronkan akses Internet broadband baik di sektor komersial maupun non-komersial.

Aspek pertahanan

Selain menggalakkan penggunaan palapa ring, pelaku usaha juga meminta pemerintah dan pemerintah membangun infrastruktur palapa ring, khususnya jangkar kapal.  

Kepala Manajer Palapa Ring Barat Sharif Lumintarjo mengatakan, pengelolaan kelautan Indonesia masih belum tertata dengan baik. Ia melihat banyak kapal yang salah parkir di sepanjang jalur tersebut 

Hal ini mengancam infrastruktur Sistem Komunikasi Kabel Bawah Tanah (SKKL) karena rawan pencurian dan vandalisme. 

“Kami sudah minta izin pemasangan kabel internet di jalur laut ini. Lalu kenapa ada kapal yang parkir? Rabu (2/10/2024) pada acara Forum Bisnis Indonesia di Wisma bertajuk Kesetaraan Internet di Wilayah 3T pada masa pemerintahan Presiden Jokowi? Business Indonesia di Jakarta “Parkir liar hanya di darat Kata Syarif, di laut juga.

Seorang pemilik kapal sengaja memarkir kendaraannya di luar jalur karena ingin menghindari biaya memarkir kapalnya pada suatu lokasi tertentu. 

Sharif mengatakan kapal TNI Angkatan Laut merupakan tantangan terbesar selama konstruksi dan pengoperasian.

FYI, Palapa Ring Barat merupakan salah satu dari tiga paket SKKL Palapa Ring Kota layanan Palapa Ring 5 Barat tidak dilayani oleh perusahaan telekomunikasi Pada awal demonstrasi, pemerintah mengeluarkan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk pemasangan kabel backbone sepanjang 2.124 km.

Sharif menjelaskan, kota-kota tersebut tidak dilayani karena dianggap tidak layak secara komersial Palapa ring juga hadir untuk menghubungkan kota-kota pelayanan dengan kota-kota yang saling terhubung atau kota padat 

“Jadi desain palapa ring benar-benar melengkapi yang sudah ada.” Namun uniknya, ini adalah proyek mandiri yang tidak langsung menjangkau pengguna akhir, sehingga setelah online, kami berulang kali ditanya mengapa penetrasi pasar lambat. dikatakan. 

Pada tahun 2016, pemerintah memerintahkan PT Mora Telematics Indonesia Tbk. (Moratelindo) akan melaksanakan proyek strategis nasional dengan menunjuk Moratelindo sebagai pemenang tender Palapa Ring Barat. 

Fokus proyek ini adalah mengembangkan perekonomian di Indonesia dengan menciptakan ekosistem digital di sektor non-komersial; Sebab meski trafik Internet dalam negeri tumbuh pesat, namun sebaran pengguna Internet di Indonesia belum merata. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel