Bisnis.com, Jakarta – Menyusul pengumuman penyertaan Hanwha Life di PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Bank Nobu untuk Lippo Group, mewakili kemitraan dengan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) cari lagi.

Dari data kepemilikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 8 Mei 2024, terlihat terdapat transaksi antara MNC Group dan Lippo Group di masing-masing bank emiten.

Pada tanggal 7 Mei 2024, MNC Land Tbk. (KPIG) memiliki 16,82% saham MNC Bank atau 7,48 miliar saham BABP.

Keesokan harinya, saham turun hingga 6,82% dengan partisipasi PT Prima Cakrawala Sentosa yang menguasai 10,00% atau 4,445 miliar saham BABP. Proses ini difasilitasi oleh PT MNC Sekuritas.

Dengan kesepakatan ini, pemegang saham MNC Bank adalah PT MNC Land Tbk dengan kepemilikan saham di atas 5%. (KPIG) 6,82%, PT Prima Cakrawala Sentosa 10,00%, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) 38,79% dan PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) 7,23%. Pemegang saham MNC bank (BABP) di atas 5%:

Sekadar informasi, Prima Cakrawala Sentosa merupakan unit bisnis Lippo Group. Perusahaan ini sebelumnya memiliki 20,66% saham Nobu Bank dan tercatat sebagai salah satu non-pemegang saham PSP tanpa hadir di pasar modal dengan kepemilikan lebih dari 5%.

Selain Prima Cakrawala Sentosa, ada juga PT Star Pacific Tbk. dengan porsi 13,45% dan PT Inti Anugrah Pratama dengan 8,02% sebagai pemegang saham Nobu Bank.

Saat ini pemegang saham non-PSP adalah department store PT Matahari Tbk melalui pasar modal. (LPPF) 9,73%, OCBC Securities Pte. Ltd – Pelanggan AC dengan 6,91%, dan Nomura Securities Co. Ltd – AC 5,73%.

Namun James Tjaraja Riyadi merupakan pemegang saham Nobu Bank melalui PT Putera Mulia Indonesia dengan kepemilikan 23,97%.

Lalu di Nobu Bank, transaksi perusahaan saya.

Di sisi lain, Prima Cakrawala Sentosa mengurangi kepemilikannya dari 20,66% menjadi 10,66%. Per 8 Mei 2024, Prima Cakrawala Sentosa memiliki 797,55 juta dari 1,545 juta saham. Transaksi tersebut ditangani oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Sebab, pemegang saham Nobu Bank lebih dari 5% department store PT Matahari Tbk. (LPPF) 9,73%, disusul PT MNC Land Tbk. (KPIG) 10,00%, PT Prima Cakrawala Sentosa 10,66%, PT Star Pacific Tbk. (LPLI) dengan 13,45%, PT Inti Anugerah Pratama dengan 8,02%, dan PT Putera Mulia dengan 22,97%.

Kemudian Nomura Securities Co., Ltd. dengan 5,73% dan OCBC SEC PTE LTD S/A Hudson River Group PTE LTD dengan 6,91%. Pemegang Saham Nobu Bank di atas 5%:

Sebelumnya, pada Selasa (30/4/2024), terungkap antara Nobu Bank dan Bank M.

Dalam prosesnya, total anggaran jumbo antara keduanya adalah 560,18 miliar Rial. Berdasarkan data D’Origin, nilai transaksi yang dilakukan dalam diskusi pasar saham NOBU mencapai Rp 745 per saham dengan total 7,47 juta lembar saham.

Alhasil, total transaksinya mencapai 560,18 miliar Rial. Saat ini, menurut informasi pasar, perdagangan saham BABP di pasar bisa mencapai 126 Rial per saham dengan total 44,45 juta lembar saham. Sehingga total biayanya mencapai Rp 560,18 miliar.

Menariknya, harga beli saham BABP sangat tinggi hingga 100%, mengingat harga di pasaran dalam sepekan tidak lebih dari Rp 50.

Namun sejauh ini informasi dari NOBU dan BABP belum diberikan. Kini, transaksi tersebut muncul di tengah proses integrasi keduanya.

Terakhir, Direktur Jenderal Pengawasan Perbankan Komisi Jasa Keuangan (OJK) Dian Udiana Rae mengeluarkan pernyataan menyusul kabar Hanwha Life Korea Selatan telah membeli 40% saham NOBU.

Menurut dia, OJK akan mendengar rencana jelas dari kedua belah pihak, Nobu Bank dan MNC Bank, terkait hasil merger tersebut.

“Kita dengar dulu rencana mereka ke depan. Keduanya [Nobu Bank dan MNC Bank] yang merencanakan merger, bukan atas permintaan OJK. Jadi, perlu ada dialog antara keduanya,” kata Dayan kepada Bisnis, Selasa. . /5/2024).

Dayan sebelumnya mengatakan bahwa merger Nobu Bank dan MNC Bank adalah sebuah hal yang tidak bisa kembali lagi, namun merupakan harga yang mahal bagi integrasi keuangan di negara tersebut. Kabar merger kedua bank ini sudah diumumkan sejak tahun 2023.

OJK awalnya memperkirakan merger akan selesai pada Agustus 2023. Namun pada akhir tahun 2023, merger tersebut belum selesai.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel