Bisnis.com, MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menegaskan kembali komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menerapkan strategi transisi energi yang komprehensif. 

Tidak tanggung-tanggung, para penambang nikel melakukan berbagai langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan beralih ke energi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga biomassa dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Head of Strategy and Corporate Affairs, PT Vale Indonesia Budiawansiah mengatakan pihaknya mendeklarasikan komitmennya untuk mencapai net zero emisi sebelum COP26 pada tahun 2050, atau sepuluh tahun lebih cepat dari target pemerintah pada tahun 2060. 

“Kami fokus pada pengurangan karbon secara absolut dengan target awal sebesar 33% pada tahun 2030. Ini bukan sebuah fase melainkan investasi jangka panjang,” ujarnya pada Target Talk Show 2030 di Balikpapan tentang percepatan transisi energi. 20/9/2024)

Ia menjelaskan, sumber utama jejak karbon yang besar ada pada proses manufaktur. Langkah yang dilakukan antara lain mengubah minyak atau batubara menjadi gas dengan zat pereduksi. 

Ia juga menjelaskan bahwa biomassa dapat menggantikan batu bara.

“Awalnya diperkirakan akan sulit karena membutuhkan karbon dalam prosesnya, namun setelah dipertimbangkan bisa diganti dengan gas sehingga akan menurunkan emisi hingga 50%,” ujarnya. 

Namun pengalihan kekuasaan ke NDC bukannya tanpa hambatan. Tantangan utama yang dihadapi adalah penggunaan LNG meskipun Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar. 

Persoalannya adalah siapa yang akan menjadi pembeli utama LNG. Di sisi lain, pemanfaatan biomassa tidak mudah karena keterbatasan pasokan dan lahan, ujarnya.

Pada saat yang sama, PT Vale sedang mengevaluasi teknologi pemulihan limbah panas untuk mengurangi pemborosan energi dalam prosesnya. 

“Misalnya smelter di China sangat efisien dalam mengoptimalkan energi mulai dari pemanasan awal hingga peleburan. Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak,” ujarnya.

Melalui segudang proyek tersebut, Budiwansyah optimistis dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 33 persen pada tahun 2030 dan mencapai emisi net zero pada tahun 2050.

Talk Show Power Transition di Balikpapan, Jumat (20/9/2024) untuk mempercepat tujuan NDC 2030.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel