Bisnis.com JAKARTA – Uni Eropa kemungkinan besar akan menunda undang-undang anti deforestasi hingga tahun depan. Penundaan ini ADRO diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap perusahaan batubara dan CPO seperti PTBA dan AALI. 

Kepala Riset Kivum Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan, tertundanya penerapan undang-undang anti deforestasi berdampak positif. Hal ini, jelasnya, karena dapat mengurangi tekanan terhadap harga komoditas seperti minyak sawit mentah dan batu bara yang disebabkan oleh ketidakpastian peraturan. 

Apalagi penundaan ini memberi waktu lebih bagi perusahaan untuk memenuhi standar yang ditetapkan,” kata Sukarno, Senin (7/10/2024). 

Dengan begitu, tambahnya, kemungkinan penurunan permintaan akibat ketatnya regulasi untuk saat ini bisa dihindari. Sukarno juga menilai penundaan ini akan menguntungkan produsen CPO dan batu bara dalam jangka pendek. 

Namun, emiten terkait komoditas seperti batu bara dan minyak sawit mentah masih siap menerapkan aturan tersebut ke depan, tambahnya. Karena ini bukan penundaan, melainkan pembatalan.

Pada saat yang sama, Kivoom Securities mempunyai beberapa saham pilihan utama produsen batubara dan minyak sawit. Pilihan teratas untuk saham batubara antara lain ADRO; PTBA HRUM ITMG dan BUMI terlibat. 

Sedangkan Top picks emiten CPO dari Kivoom Sekuritas adalah AALI, LSIP TAPG. Kivoom Sekuritas memberikan rekomendasi HOLD untuk saham komoditas.

Sebagai informasi, Peraturan Deforestasi dan Produk Deforestasi (EUDR) Uni Eropa berlaku untuk daging sapi, kedelai. Eksportir wajib menunjukkan bahwa karet atau barang lainnya tidak diperoleh dari lahan bekas penebangan. 

Sementara itu Bloomberg menyebut aturan yang berlaku sejak pertengahan tahun lalu ini memiliki masa transisi selama 18 bulan, artinya akan berlaku pada awal tahun 2025.

Dalam aturan tersebut, eksportir kakao, sapi, karet, kedelai, kelapa sawit, dan kopi wajib menunjukkan bahwa produknya tidak berasal dari lahan yang dipanen setelah tanggal 31 Desember.

Eksportir harus memberikan pemberitahuan uji tuntas yang terperinci dengan koordinat geografis lahan dan penjelasan tentang cara pengumpulan informasi.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA.