Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tokio Marine Indonesia mencatatkan pendapatan premi asuransi sebesar Rp 1,57 triliun pada Q3/2024. 

Meski laba kotor turun tipis 0,2% year-on-year, Presiden dan Direktur Tokio Marine Indonesia Sankoyo Setiabudi mengatakan perseroan memang berhasil meningkatkan laba. 

“Hal ini mencerminkan pengelolaan operasional yang semakin efisien dan efektif serta penerapan kebijakan pengambilan risiko yang disiplin sesuai dengan selera bisnis.” 

Sancoyo menambahkan, pendapatan premi Tokio Marine Indonesia hingga kuartal III 2024 sebagian besar ditopang oleh kinerja bisnis real estate dan komoditas. Dari sisi klaim, hingga kuartal III 2024, perseroan telah membayar total klaim sebesar 674 miliar rupiah. Sebagian pembayaran klaim Tokio Marine Indonesia tahun ini berasal dari cadangan yang dibangun pada tahun sebelumnya, khususnya dari bisnis real estate. 

“Kami mencatat peningkatan total pembayaran klaim sekitar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Sankoyo. 

Meski demikian, Sancoyo menegaskan hal tersebut tidak berdampak negatif terhadap laba perusahaan berkat strategi bisnis yang kuat dan manajemen risiko yang efektif.  “Manajemen risiko yang kami terapkan memungkinkan perusahaan menjaga stabilitas keuangan sekaligus memberikan layanan penanganan klaim yang optimal kepada nasabah,” ujarnya. 

Pada kuartal IV-2024, Tokio Marine Indonesia optimistis total volume premi asuransi akan terus tumbuh meski dampak pelemahan bisnis otomotif masih ada. Sankoyo mengatakan, pihaknya yakin efisiensi dunia usaha lain bisa mengimbangi permasalahan tersebut. Pertumbuhan diperkirakan terutama terkait dengan bisnis real estate, barang dan perjalanan, serta penawaran terbaru kami, khususnya mitra usaha kecil dan menengah. 

“Strategi TMI adalah mendiversifikasi lini produk dan meningkatkan layanan digital agar lebih memenuhi kebutuhan pelanggan. “Kami juga terus mempererat kerja sama dengan mitra usaha untuk memperluas jangkauan layanan khususnya bagi sektor UKM,” tegas Sankoyo.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel