Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, berkat peningkatan pariwisata dari wisatawan asing yang mendorong konsumsi swasta.

Melansir Bloomberg, Jumat (26/7/2024), Wakil Menteri Keuangan Paopum Rojanaskul memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 diperkirakan sebesar 2,7%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%.

Perkembangan ini diperkirakan didorong oleh peningkatan konsumsi swasta sebesar 4,5%, yang menyumbang sekitar 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara.

Kunjungan wisatawan diperkirakan akan meningkat menjadi 36 juta pada tahun ini dari perkiraan sebelumnya sebesar 35,7 juta, dan mendekati rekor jumlah pengunjung yang mencapai 40 juta orang sebelum pandemi.

Pendapatan wisatawan asing diperkirakan mencapai 1,69 triliun baht (Rp 763 triliun) sementara belanja perjalanan per kapita diperkirakan meningkat hingga rata-rata 47.000 baht.

Pemulihan pariwisata yang dipicu oleh pelonggaran pembatasan perjalanan dan kembalinya wisatawan Tiongkok akan menjadi pendorong utama pemulihan tahun ini, kata Rosanaskull. Selain itu, peningkatan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter dapat mendorong pertumbuhan hingga 3% pada tahun ini.

Revisi prospek pertumbuhan sebesar 2,7%, yang sejalan dengan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan April, menegaskan pandangan Bank of Thailand bahwa pemulihan ekonomi semakin cepat dan dapat mengurangi tekanan pada pembuat kebijakan untuk menurunkan suku bunga.

Bank sentral menolak seruan berulang kali dari Perdana Menteri Sretha Thavisin dan para pejabatnya untuk memangkas suku bunga, menaikkan suku bunga ke tingkat tertinggi dalam satu dekade, dan memastikan stabilitas keuangan.

Karena pertumbuhan Thailand tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini, pemerintah telah meluncurkan rencana program distribusi uang tunai sebesar US$14 miliar untuk merangsang kegiatan ekonomi.

Rencana untuk memberikan bantuan tunai sebesar 10.000 baht kepada semua warga Thailand berusia 16 tahun ke atas dengan kelompok pendapatan tertentu dikritik oleh bank sentral, yang menyebut program tersebut menyasar kelompok masyarakat miskin.

Paopum mengatakan perkiraan PDB Kementerian Keuangan tidak memasukkan dampak dividen tunai pada kuartal keempat tahun 2024, dan perekonomian akan mendapat manfaat lebih lanjut dari langkah-langkah yang diumumkan baru-baru ini seperti pinjaman lunak untuk usaha kecil dan insentif pajak.

Pariwisata adalah salah satu industri utama di Thailand, menyumbang sekitar 20% dari total lapangan kerja dan sekitar 12% PDB, dan mencapai US$500 miliar. Kunjungan wisatawan tahun ini hingga 21 Juli 2024 meningkat hampir 34% menjadi 19,6 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada tahun 2019, sebelum pandemi, tercatat ada 40 juta wisatawan asing yang datang ke Thailand, dengan jumlah wisatawan asal Tiongkok sekitar 28% dari total kedatangan wisatawan asing.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel