Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah Vietnam merupakan platform e-commerce terbesar di China. Keduanya berada dalam masalah.
Menurut kantor berita Reuters, pemerintah Vietnam akan menangguhkan aplikasi dan domain Timo dan Shin hingga Tulgisde (12/11/2024), jika kedua pihak tidak setuju.
Nguyen Hoang Long, Wakil Menteri Perdagangan Vietnam, mengatakan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan harus menangani masalah terkait izin Shin Thimu.
Lang berkata, “Sebelum ada pemberitahuan dari kementerian, jika platform ini tidak diterapkan, Kementerian Perindustrian dan Pemasaran Perindustrian akan berkoordinasi dengan lembaga lain untuk menerapkan pembatasan teknis pada aplikasi dan domain.”
Lang menemukan bahwa langkah ini telah menjadi perhatian orang-orang yang menjual barang palsu, karena mereka menjual produk palsu, karena mereka menjual produk palsu.
Hasilnya, Vietnam akan memberikan insentif pajak bagi pemanguan platform e-commerce, yang akan memberi mereka 1 juta dong ($40) untuk megudari PPN.
Tujuan dari tampini yang merupakan platform pengaruh yang merupakan pasar lokal dan masyas besar akan metupanan di al-sharqi.
Pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara setelah Vietnam, Indonesia, dan Thailand akan mencapai 22 miliar dolar pada tahun 2024.
Platform e-commerce yang beroperasi di Vietnam antara lain pemain lokal Shopee, Lazada, Tiki dan Sendo.
Tindakan Vietnam terhadap Xi dan Timo serupa dengan tindakan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Bulan lalu, Apple dan Google di Indonesia ingin mengagu usaha kecil kombi dengan platform lebih murah yang bergantung pada platform tersebut.
Kunjungi artikel Google Berita di WA, simak