Bisnis.com, JAKARTA – Proses merger PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) adalah produsen telekomunikasi Pemerintah yang sedang berjalan, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) pun buka suara mengenai prakiraan persaingan pasar perusahaannya Telkomsel.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan mengatakan Telomsel memandang positif rencana merger XL Axiata dengan Smartfren. “Hal ini harus menjamin persaingan yang sehat dan mendorong pertumbuhan yang positif,” ujarnya pada paparan publik TLKM, Senin (26/08/2024).

Menurutnya, Telkomsel masih memiliki andil besar di bisnis telekomunikasi saat ini. Tercatat, total pangsa pasar layanan seluler Telkomsel meningkat sebesar 50%. Kemudian pangsa pasarnya secara luas mencapai 70%.

Telkomsel juga gencar mengembangkan pangsa pasar layanan internet 5G di Indonesia. “Kami menerapkan 5G secara selektif sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Seperti diketahui, proses merger XL Axiata dan Smartfren sedang berjalan. Kedua perusahaan ini sudah memasuki tahap perlunya merger.

EXCL dan FREN diketahui telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang tidak mengikat pada 15 Mei 2024 mengenai rencana pembentukan entitas baru.

Jika proses merger berjalan lancar, maka dipastikan salah satu pihak akan tetap berada di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai entitas yang menerima merger atau entitas yang menerima merger setelah proses merger.

Presiden Smartfren Merza Fachys mengatakan proses due diligence tidak akan memakan waktu lama dan diharapkan selesai dalam waktu tidak lama lagi.

“Due diligence tidak perlu lama-lama tapi harus segera dilakukan,” ujarnya.

Sayangnya, Merza tidak membeberkan jadwal pasti selesainya proses pemurnian, serta kendali dan komposisi pemegang saham entitas hasil merger tersebut. Meski demikian, Merza menyebut kedua perusahaan tersebut tidak memiliki kendala dalam prosesnya.

“Tidak masalah, saya hanya mencari semua informasinya.” “Ibaratnya kalau ada yang mau nikah, kita lihat bibitnya, bayinya, beratnya,” ujarnya.

__________

Harap diperhatikan: laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA