Bisnis.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan mempertahankan armada kereta harian LRT Jabodebek dalam struktur tarif reguler atau nonpromosi hingga 1 Juni 2024.

Menurut Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Tran Bawono, saat ini terdapat 20 kereta yang beroperasi setiap hari antara pukul 06.00 hingga 08.59 WIB dan pada pukul 16.00 hingga 19.59 tetap berada di dalam kereta.

Sebaliknya, di luar jam tersebut dan di luar jam sibuk (peak hour), “Kai” beroperasi dengan 18 KA. Di sisi lain, jumlah KA cadangan yang disiapkan setiap hari tetap tidak berubah, yaitu empat.

Mahendro mengatakan, pola pelayanan LRT Jabodebek tidak berubah akibat adanya revisi standar tarif yang mulai berlaku pada bulan ini. KAI akan terus memantau reaksi pengguna LRT Jabodebek terhadap penyesuaian tarif tersebut.

Saat dihubungi, Senin (3/6/2024), Mahendro mengatakan, jadwal perjalanan sama seperti Mei lalu, yaitu 336 penerbangan per hari selama akhir pekan.

Sekadar informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah merevisi tarif LRT Jabodebek. Efektif 1 Juni, tarifnya menjadi Rp5.000 untuk kilometer pertama dan Rp700 per kilometer tambahan setelahnya.

Tarif awal sesuai Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 67 Tahun 2023.

Rinciannya, tarif LRT sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama dan Rp 20.000 untuk 1 km pertama pada jam sibuk di akhir pekan (Senin-Minggu). Sedangkan jam sibuk ditetapkan pukul 06.00 WIB hingga 08.59 WIB dan pukul 16.00 hingga 19.59 WIB.

Selain itu, tarifnya dipatok Rp5.000 untuk 1 km pertama dan maksimal Rp10.000 pada jam sibuk atau di luar jam sibuk di akhir pekan. Jam di luar jam sibuk akhir pekan didefinisikan sebagai dimulainya jam layanan pada pukul 05:59, kemudian pada pukul 09:00 hingga 15:59, dan mulai pukul 20:00 hingga berakhirnya jam layanan LRT.

Sedangkan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur tarifnya Rp 5.000 untuk 1 km pertama, maksimal Rp 10.000.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA