Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) angkat suara atas pernyataan Kementerian Perhubungan yang tidak akan merevisi harga tiket pesawat batas atas (TBA) dan batas bawah (TBB) dalam waktu dekat. .

Ketua Umum INAKA Denon Praviraatmadja mengatakan, pihaknya masih meminta pemerintah mengkaji ulang batas atas tarif tersebut. Ia mengatakan INACA juga terus berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan untuk mengkaji batasan tarif tersebut.

Di sisi lain, Denon juga menyoroti nilai tukar rupee terhadap dolar AS yang terdepresiasi hingga berkisar Rp 16.200 per dolar. Sebab, perubahan nilai tukar mempengaruhi biaya operasional maskapai.

“Kekhawatiran kita saat ini sebenarnya lebih pada berbagai kementerian yang punya peran masing-masing terhadap kenaikan harga angkutan. Tidak hanya di udara, tapi juga di laut dan sebagainya,” kata Denon di Jakarta, Selasa (28 Mei 2024). ).

Menurut dia, perlu adanya komunikasi dan koordinasi antarkementerian mengenai dampak nilai tukar rupiah terhadap sektor transportasi, termasuk lalu lintas udara. Ia mengatakan, pemerintah bisa mendukung sektor penerbangan agar bisa terus berkembang di tengah koreksi rupee.

Bentuk dukungannya misalnya dengan mengembangkan bandara yang lebih efisien dan fungsional dengan konsep hub dan penataan permukaan yang lebih baik, kata Denon.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pembahasan rencana revisi TBA dan TBB masih terus berjalan. Ia juga mengatakan, pihaknya banyak berdiskusi dengan pihak maskapai mengenai revisi pembatasan tiket pesawat. 

Namun, dia mengatakan pihaknya belum berencana meninjau kembali pembatasan tarif dalam waktu dekat. Adita juga belum bisa memastikan apakah TBA-TBB yang berlaku saat ini akan bertahan hingga berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024. 

Adita mengatakan, pihaknya akan melihat perkembangan kondisi secara pasti sebelum merevisi batas atas dan bawah tiket pesawat.

“Untuk saat ini belum ada rencana [revisi kenaikan TBA], kita harus mencari momen yang tepat untuk melakukan penyesuaian itu. Kita lihat saja nanti,” jelas Adita.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel