Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan Proyek Perlindungan Banjir dan Pasang Surut Tambak Lorok diharapkan mampu menahan gelombang pasang hingga 30 tahun ke depan.

“Panjang tanggul pasang surut itu 3,6 km. Saya kira dalam kurun waktu 30 tahun paling tidak bisa menahan perampokan yang terjadi. Agustus,” kata Presiden Jokowi dari Antara, Selasa (18 Juni 2024). 

Presiden sendiri mengatakan, tanggul ini kabarnya akan selesai pada Agustus 2024. Dari segi waktu, proyek ini juga merupakan hadiah terakhir Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Tambak Lorok, Semarang karena masa jabatannya akan berakhir pada 20 Oktober mendatang.  

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini program perlindungan banjir dan rob Tambachlorok tahap II, termasuk pembangunan bendungan, akan efektif mengatasi banjir dan gelombang rob di Semarang, Jawa Tengah.

“Saya kira ini akan menjadi contoh seperti yang dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena kawasan sepanjang Pantura perlu dibenahi karena di sana juga terjadi penurunan tanah, jadi tidak hanya Jakarta tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang,” Menteri Basuki mengatakan dalam keterangan yang dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.

Dalam proyek ini, Kementerian PUPR membangun bendungan sepanjang 3,6 kilometer (km) untuk mengendalikan banjir dan gelombang pasang yang kerap melanda Semarang. Proyek ini juga menata kawasan desa nelayan. 

“Untuk kawasan seluas 56 hektar ini, kami sudah melakukan perencanaan lokasi dan perlindungan banjir dan rob dan sekarang semuanya sudah tertutup sehingga tidak ada lagi banjir dan genangan rob di kawasan Tambachlorok,” kata Basuki.

Basuki menjelaskan, dalam sistem pengendalian banjir juga terdapat dua kolam penampungan atau penampungan dengan luas 12,02 hektare dan 8,57 hektare. Tiap bak retensi juga dilengkapi pompa dengan kapasitas 3 x 500 liter per detik.

“Progresnya sudah mencapai 85%. Semua akan selesai pada Agustus 2024. Pembelian lahannya dilakukan oleh Pemkot Semarang dan pembangunannya dilakukan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kerja sama,” kata Basuki.

Program Perlindungan Banjir dan Pasang Surut Wilayah Tambalorok Tahap II akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR mulai tahun 2022 dengan anggaran sebesar Rp231,6 miliar. Sementara itu, penetapan kawasan perkampungan nelayan di Tambachlorok dilakukan oleh Direktorat Jenderal Permukiman Kementerian PUPR pada Mei 2017. Total anggaran yang dialokasikan untuk perancangan kawasan tersebut sebesar 45,6 miliar. Rp.

Kunjungi Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya