Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bergerak cepat mengembangkan sejumlah proyek perusahaan migas besar Italia Eni di Selat Makassar. Proyek integrasi minyak dan gas yang disebut North Central Development berpotensi mendatangkan investasi dan pendapatan besar bagi Indonesia.

Proyek Pengembangan Node Utara Selat Makassar terdiri dari Lapangan Geng North, Blok Ganal Utara dan Lapangan Gehem, Blok Rapak. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyetujui Rencana Pengembangan Pertama (POD I) untuk kedua sektor tersebut.

Sementara itu, persetujuan POD Geng Utara relatif cepat karena hanya butuh waktu 10 bulan untuk mencapai penemuan besar tersebut pada Oktober 2023.

Selain itu, pemerintah juga telah menyetujui POD Lapangan Gendal dan Gandang, Blok Ganal. Pihaknya juga memperpanjang izin proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) selama 20 tahun untuk wilayah kerja Ganal dan Rapak.

CEO Eni Claudio Descalzi mengatakan persetujuan pemerintah Indonesia terhadap rencana pembangunan North Hub dan Gendalo serta Gendang merupakan langkah penting dalam Final Investment Decision (FID) kedua proyek gas bumi tersebut.

“Membangun pusat produksi baru di cekungan Kutai merupakan sebuah terobosan bagi Eni di Indonesia. Hal ini merupakan hasil dari strategi konsisten yang menggabungkan pengalaman eksplorasi kami dengan akuisisi aset IDD dan Neptunus. Hal ini memberi kami kepemimpinan yang kuat. cekungan “dekat dengan fasilitas dan pasar yang ada saat ini,” kata Descalzi dalam keterangan resmi Senin (26/8/2024).

Eni adalah operator dan memegang 83,3% kepemilikan di Geng North di kawasan Ganal Utara, dengan Agra Energi Pte Ltd sebagai mitra yang memegang 16,7%. Eni juga memiliki 82% saham dan mengoperasikan Blok Ganal dan Blok Rapak, sedangkan Tip Top memegang 18% saham sebagai mitra.

Sementara itu, potensi gas alam Gangga Utara mencapai 5,3 triliun kaki kubik (Tcf) dengan konsentrasi sekitar 400 mm, dan potensi gas Gehem sebesar 1,6 Tcf. Potensi keuntungan jumbo untuk rum

Hudi D. Surodiporo, Kepala Program dan Komunikasi SKK Migas, mengatakan disetujuinya POD Pengembangan Tengah Utara merupakan pencapaian penting bagi industri hulu migas, sehingga mendukung ketahanan energi di Indonesia Emas 2045.

Persetujuan POD proyek hulu migas PSN relatif cepat karena POD disetujui dalam waktu 10 bulan setelah Geng ditemukan pada Oktober 2023, kata Hudi dalam keterangan resmi, Jumat. 23/8/2024).

Sebagai PSN hulu migas, lapangan POD juga berupaya meningkatkan produksi migas dan menerapkan salah satu strategi konversi sumber daya.

Dalam hal ini, SKK Migas juga mempercepat penyelesaian POD atas arahan Presiden Joko Widodo dan melanjutkan reformasi birokrasi yang salah satunya mempercepat proses industri hulu migas.

“Persetujuan POD pertama lapangan Gang North WK North Ganal dan Gehem WK Ganal serta WK Rapak kemungkinan akan meningkatkan semangat investasi di sektor hulu migas seiring dengan terus meningkatkan daya saing pemerintah dan SKK Migas. Berinvestasi di Industri Minyak dan Gas Indonesia.

Hudi menjelaskan kontrak PoD merupakan investasi besar bagi Indonesia dengan biaya investasi sebesar US$ 11,847 juta (belum termasuk sunk cost) dan biaya operasional (termasuk ASR, PPN, dan PBB) sebesar US$ 5,643 juta.

Hasilnya, total investasi dalam proyek ini adalah $17,49 juta atau $280 triliun ($16,000 tingkat konversi). Sedangkan total harga aliran WK Ganal Utara dan WK Rapak dipatok sebesar $859 juta.

Investasi sebesar Rp280 triliun ini tentu besar karena 2,5 kali lebih besar dibandingkan investasi di Jakarta Bandung Express yang sebesar Rp112 triliun, ujarnya.

Total pendapatan proyek (pendapatan kotor) sekitar 39,457 juta dollar AS atau setara Rp 631 miliar.

Sedangkan bagian pendapatan pemerintah sebesar USD 12,993 miliar atau Rp 208 miliar atau sekitar 31,5% dari total pendapatan.

Pada saat yang sama, bagian kontraktor adalah $8,128 juta atau sekitar 19,7% dari total pendapatan, dan biaya pemulihan biaya adalah $18,336 juta atau sekitar 44,4%.

“Sesuai kesepakatan dalam POD, pendapatan negara minimal berkisar Rp 208 miliar. SKK Migas akan semaksimal mungkin melakukan pengawasan dan pengendalian agar pemulihan harga bisa lebih efektif, sehingga pendapatan nasional bisa meningkat. menjelaskan.

Selain itu, Hudi mencatat, asumsi yang digunakan untuk menghitung keekonomian POD juga memperhitungkan profitabilitas dalam negeri, seperti harga gas pipa yang ditetapkan sebesar $6/MMBTU untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

“Kami berharap pemerintah mendorong tumbuhnya industri dalam negeri yang membutuhkan gas bumi, khususnya pengembangan wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, agar dapat memanfaatkan potensi yang ada,” jelasnya.

Dengan begitu, nilai tambah yang didapat negara akan semakin besar. Pasokan gas alam di kawasan ini juga cukup besar untuk memenuhi kebutuhan industri pengguna gas alam.

Hudi menambahkan, persetujuan POD I lapangan Geng Utara dan Gehem berpotensi memberikan multiplier effect dalam skala besar, termasuk bagi industri dalam negeri, mengingat tingginya TKDN di industri hulu migas.

“Kami ingin industri dalam negeri mempersiapkan diri dengan meningkatkan kapasitas produksi sehingga ketika proyek dilaksanakan, produsen dalam negeri dapat menyediakan barang/jasa dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Selain itu, SKK Migas juga meminta dukungan dalam upaya percepatan penyelesaian proyek PSNL Ganal Utara WK Geng Utara dan WK Gehem WK Ganal serta PSNL Rapak WK.

Persetujuan POD ini baru langkah awal, dan prosesnya masih memakan waktu lama sebelum berproduksi, meliputi pengaturan perizinan, analisis dampak lingkungan, pembebasan lahan, dukungan aspek sosial, dan banyak lagi.

“Jadi kami ingin dukungan penuh dari pemangku kepentingan agar tidak ada kendala dalam perizinan, pembebasan lahan dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Dia meminta semua pihak memastikan tidak ada kendala dalam pengembangan proyek PSN. Diharapkan juga selesai lebih cepat dan produksinya akan meningkatkan pasokan minyak dan gas alam, memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara dan mendukung ketahanan energi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel