Bisnis.com, Jakarta – Human papillomavirus (HPV) seringkali menjadi penyebab paling umum kanker serviks pada wanita. Namun vaksin HPV juga terbukti memberikan manfaat bagi pria.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 200.000 wanita didiagnosis menderita lesi prakanker serviks setiap tahunnya. Kemudian sekitar 11.100 wanita didiagnosis menderita kanker serviks akibat HPV.
Sementara itu, 4.000 wanita meninggal karena penyakit ini di Amerika setiap tahunnya. Infeksi HPV biasanya hilang dalam waktu satu atau dua tahun.
Namun, kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker baik pada pria maupun wanita, terhitung 36.000 kasus kanker setiap tahunnya.
Faktanya, hampir setiap orang dapat tertular beberapa jenis HPV pada suatu saat dalam hidup mereka, menurut CDC.
Vaksin HPV dapat mencegah lebih dari 90% kanker terkait HPV. Namun, pada tahun 2022, hanya 38,6% orang dewasa muda di AS yang menerima setidaknya satu dari dua dosis yang direkomendasikan.
Meskipun terdapat risiko terkait HPV pada kedua jenis kelamin, anak perempuan lebih sering mendapatkan vaksinasi dibandingkan anak laki-laki.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan mempunyai program vaksinasi HPV gratis hanya untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD dan tidak untuk anak laki-laki.
Namun mengutip Medical News Today, penelitian baru mengungkapkan bahwa vaksinasi HPV dapat menurunkan risiko kanker terkait HPV sebesar 56% pada pria dan 36% pada wanita.
Temuan tersebut dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology di Chicago, AS, 31 Mei-4 Juni, dan belum dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa pada wanita, virus HPV mempengaruhi perkembangan kanker serviks, vagina dan vulva.
Sementara itu, HPV telah dikaitkan dengan kanker penis pada pria. Pada kedua jenis kelamin, HPV menyebabkan kanker tenggorokan serta rektum dan saluran anus.
Selain itu, vaksin HPV dikatakan dapat mencegah lebih dari 90% “pra-kanker” pada vagina, leher rahim, dan vulva, yang mengandung sel-sel abnormal yang mengindikasikan risiko kanker di kemudian hari.
Penulis studi baru ini membandingkan 1,7 juta orang yang menerima vaksin HPV dengan kelompok lain dengan jumlah dan usia yang sama yang tidak menerima vaksin tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa terdapat 3,4 kasus kanker terkait HPV per 100.000 pria yang divaksinasi, namun meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 7,5 kasus per 100.000 pria.
Sementara itu, kesenjangan antar perempuan juga signifikan, dengan 11,5 kasus kanker terkait HPV per 100.000 perempuan yang divaksinasi dan 15,8 kasus per 100.000 perempuan yang tidak divaksinasi.
Rachel Goldberg, seorang terapis di Los Angeles, CA, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, melaporkan bahwa kanker HPV meningkat pada pria, terutama pria berusia 40-an dan 60-an.
“Dokter sangat menyadari manfaat vaksin HPV bagi pria, namun kesadaran dan penggunaan vaksin HPV di kalangan pria masih rendah,” kata Goldberg.
Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di channel WA