Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan start-up di bidang teknologi pertanian (Agritech) masih banyak diminati oleh perusahaan modal ventura.

Presiden PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Ronald Simonangkir menjelaskan sektor tersebut meliputi pertanian dan perikanan.

“Pada sektor pertanian dan perikanan, total nilai pasar sektor tersebut sebesar 89,74 miliar dollar AS,” kata Ronald Bissinga, Kamis (5/9/2024).

Selain memiliki nilai pasar yang besar, sektor pertanian memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,3%.

CAGR sektor pertanian lebih tinggi dibandingkan sektor pengolahan dan sektor energi terbarukan yang masing-masing sebesar 5,97% dan 5,65% dengan nilai pasar US$ 228,46 miliar dan US$ 1,79 miliar.

“Kami melihat industri pertanian dan budidaya perikanan memerlukan transformasi digital karena masih terfragmentasi dan tradisional,” kata Ronald.

Senada, CEO Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup (Amvesindo) Eddy Danusaputro mengatakan startup pertanian masih menarik di tengah tren penurunan pendanaan modal ventura.

“Area yang tantangannya besar akan menarik bagi investor dan founder, seperti fintech, agritech, dll. Tapi kita akan kembali ke masing-masing startup tentang jalur profitabilitasnya,” kata Eddy.

Pada kuartal I-2024, total pendanaan awal dari modal ventura sebesar USD 310 juta dengan 34 kesepakatan, disusul agritech dengan empat kesepakatan, disusul teknologi finansial atau fintech. daerah

Eddy berharap pendanaan modal ventura tahun ini terus mencatatkan pertumbuhan. Ia menjelaskan, efektivitas pembiayaan modal ventura dapat dilihat dari dua hal, yakni total deal size (jumlah kesepakatan) dan deal value (jumlah uang yang diinvestasikan).

“Kami ingin terus berkembang. [Keduanya] salah satu atau kedua-duanya bisa tumbuh,” kata Eddy. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel