Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis penjualan jasa internet (reseller) atau RT/RW Net penuh permasalahan setelah satelit internet ketinggian rendah (LEO) Starlink hadir di Indonesia. Starlink berpotensi meningkatkan kinerja bisnis atau sebaliknya menggantikan Net/RW Net di pedesaan.
Ian Yosef M. Edward, Direktur Lembaga Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan tumbuh subur atau terkuburnya bisnis RT/RW bergantung pada sifat layanan Starlink.
Menurutnya, jika Starlink menawarkan layanan tanpa batas dengan harga Rp 750.000 per bulan atau tanpa batasan penggunaan (fair use policy/FUP), bisnis RT/RW Net akan berkembang meski dengan layanan tidak sah. Pasalnya, Starlink dapat memberikan layanan tanpa batasan kuota seperti fiber pada umumnya sehingga kecepatannya bisa dibagikan kepada pengguna lain.