Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akan mengumumkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, mulai dari tren surplus/defisit belanja seperti bantuan masyarakat (bansos), hari ini , Kamis (27/6/2024) pukul 10.00 WIB. 

Dalam pemaparan hari ini, Sri Mulyani akan didampingi pejabat eselon I Kementerian Keuangan. Berbeda dengan jumpa pers sebelumnya, kali ini partai menggelar pemaparan APBN kita edisi Juni 2024 secara online. 

Sri Mulyani nantinya mengungkapkan, pendapatan yang masuk ke kas melalui pajak, bea, dan penerimaan negara non pemerintah (PNBP) akan dilaksanakan.  

Bendahara Negara juga akan menjelaskan uang yang dikeluarkan untuk berbagai kebutuhan selama Januari hingga Mei 2024, mulai dari bantuan sosial (bansos) hingga pengembangan IKN. 

Dalam laporan terkini dan singkat tersebut, Sri Mulyani menyinggung capaian APBN hingga 31 Mei 2024 dalam jumpa pers bersama Menteri Gabungan Perekonomian Airlangga Hartarto dan Tim Kelompok Sinkronisasi Prabowo-Gibran yang ditutup oleh Thomas Djiwandono, Senin ( 24/24/2020). 2024 ) 6/2024). 

Dalam laporannya, Kementerian Keuangan mencatat defisit sebesar Rp 21,8 triliun hingga Mei 2024. Defisit tersebut mencapai 0,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

“Neraca kita secara keseluruhan defisit Rp21,8 triliun atau 0,1% PDB,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (24/6/2024).

Namun, Sri Mulyani tidak menyebutkan secara spesifik alasan setengah puasa tersebut. Pasalnya dibandingkan APBN 2023, defisit tahun ini lebih cepat. Tahun lalu, APBN hanya separuh pada Oktober 2023.

Memang hingga April 2024, APBN selalu mencatatkan saldo yang tinggi yakni Rp 75,7 triliun. 

Sri Mulyani mengatakan, saldo APBN sebesar 0,33% PDB hingga April 2024. Saldo April 2024 meningkat signifikan dibandingkan pendapatan Maret sebesar Rp 8,1 triliun.

Secara spesifik, pendapatan negara tercatat sebesar Rp924,9 triliun pada April 2024, turun 7,6% (year-on-year/year), dan mencakup 33% dari target APBN 2024. 

Saat ini belanja hingga April 2024 telah tercapai sebesar Rp 849,2 triliun, naik 25,5% dari target yang ditetapkan dalam APBN. Pelaksanaan belanja negara tercatat meningkat 10,9% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel