Bisnis.com, BANDA ACEH – Pemecahan atau pemisahan saham unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (UUS). (CIMB Niaga Syariah) melakukan pendekatan informasi. Direktur Syariah CIMB Niaga Panji P. Jajanegara mengatakan spin-off tersebut akan selesai pada awal tahun 2026.

Oleh karena itu, jika tidak ada kesalahan, turnaround plan kami akan dilaksanakan pada kuartal I tahun 2026, kata Panji dalam acara Sharia Banking Summit 2024 di Aceh, Jumat (25/10/2024).

Menurut Panji, pihaknya saat ini sedang dalam proses mendapatkan dokumen perjanjian untuk mengubah status UUS menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Selain itu, CIMB Niaga Syariah sedang mempertimbangkan model bisnisnya dalam transisi dari UUS ke BUS.

Panji juga menjelaskan, alasan dirinya membentuk perusahaan baru sebelum membeli CIMB Niaga Syariah adalah karena memiliki aset yang cukup. Aset CIMB Niaga Syariah mencapai Rp64,83 triliun pada kuartal II 2024.

Seperti diketahui, UUS yang memiliki nilai aset minimal Rp 50 triliun wajib menjadi BUS, dengan jumlah aset sebesar 50% dari total aset induk dan/atau aset UUS.

Alasan kedua, katanya, adalah lebih mudah mendirikan perusahaan baru daripada mengikuti lelang.

“Mengapa kita tidak mempunyai bank baru?”

Sebelumnya, Direktur Kepatuhan, Urusan Korporat, dan Hukum CIMB Niaga Francisca Oey mengatakan spin-off CIMB Niaga Syariah bisa dilaksanakan tahun depan.

“Kita akan ada tahun 2025. Kita akan buat perusahaan baru, kita tidak akan punya. Syarat permodalan juga perlu,” kata Fransisca usai acara “Dompet Impian Masuk Sekolah”, Senin (21/10/2024). . .

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA