Bisnis.com, JAKARTA — Sekolah Tinggi Pariwisata Politeknik Sahid telah menginjak usia 41 tahun. Merupakan perguruan tinggi vokasi dibawah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial Sahid Jaya milik pengusaha kondang Sukamdani Sahid Gitosardjono.
Politeknik Sahid telah menginjak usia 41 tahun pada tanggal 23 Maret 2024. Politeknik Sahid terus berjalan selama 41 tahun untuk berusaha profesional di bidang pariwisata yang berwawasan global.
Di usianya yang ke-41, Politeknik Sahid mempunyai visi menjadi perguruan tinggi vokasi yang lebih baik, berbudaya, religius dan berdaya saing nasional dan internasional pada tahun 2030.
“Sejak awal berdirinya, Politeknik Sahid telah menjadi wadah bagi para kritikus, peneliti dan inovator untuk menggali ide-ide baru dan menciptakan solusi terhadap tantangan masa kini, khususnya di bidang pariwisata,” ujar Ketua Umum YSJ, Nugroho B. Sukamdani.
Sedangkan Politeknik Sahid tahun ini mengelola pengembangan kampus dengan pembangunan Teaching Factory “Renjana Coffee and Eatery”, pembangunan Minimarket “Debakoel” serta peletakan batu pertama universitas dan masjid. Pendirinya, Sukamdani Sahid Gitosardjono
Berdirinya Politeknik Sahid tidak lepas dari berdirinya Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial Sahid Jaya yang didirikan oleh Sukamdani Sahid Gitosardjono.
Pria kelahiran 14 Maret 1928 ini merupakan pegawai pemerintah yang bekerja pada bagian pelayanan publik di desanya.
Tekadnya untuk mencari penghasilan lebih membuatnya bekerja di Kementerian Dalam Negeri. Kemudian dia memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha.
Perjalanannya sebagai wirausaha dimulai saat ia bekerja di NV Harapan Masa Persatuan Guru Republik Indonesia, dimana ia bekerja sambil mempelajari dunia penerbitan.
Pada tahun 1952, ia memulai usahanya dengan mendirikan percetakan kecil di sebuah gedung apartemen.
Enam tahun kemudian, ia mampu mengembangkan usahanya, berupa pendirian percetakan dan penerbitan CV Masyarakat Baru yang juga melayani berbagai kebutuhan percetakan organisasi penting seperti Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.
Setelah 10 tahun sukses membangun percetakan, ia mampu membeli sebidang tanah untuk menyewa rumah dan mendirikan tiga cabang usahanya di Jakarta dan Solo.
Sukamdani Sahid ingin mengembangkan usahanya dan mendirikan perusahaan hotel, PT Sahid Trading & Industrial Co, yang mengelola Hotel Sahid yang kini terletak di atas tanah bekas gedung apartemennya.
Seiring berkembangnya bisnis inti hotel, Grup Sukamdani Sahid melakukan diversifikasi ke sektor strategis lainnya, seperti pendidikan, media, dan pembuatan kain. Termasuk pada 8 Juli 1977, Sukamdani mendirikan Yayasan Sahid Jaya bersama istrinya, Julia Sukamdani.
Di bawah landasan tersebut pula mereka mendirikan Politeknik Sahid pada tanggal 23 Maret 1983 yang menjadi pelopor pendidikan pariwisata di Indonesia.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel