Bisnis.com, JAKARTA – Tiket kapal pesiar pertama di Jakarta milik Resort World One mulai memanjakan para tamu yang berlayar dari Jakarta menuju Kuala Lumpur dan Singapura. 

Kapal pesiar ini membawa wisatawan dalam pelayaran laut terbuka selama enam hari lima malam dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta ke Singapura dan Kuala Lumpur. Sedangkan kapal ini akan diberangkatkan pada 16 Juni, 21 Juni, 26 Juni, dan 1 Juli 2024. 

Wisatawan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk menaiki kapal yang harganya mulai Rp 8,5 juta ini. Meski harganya mahal, tiketnya kemungkinan besar akan terjual habis. 

Sekadar informasi, kapal pesiar yang mampu menampung 3.500 orang ini adalah milik Resorts World, konglomerat Malaysia yang tidak hanya memiliki kapal pesiar tetapi juga kasino, hotel, dan berbagai fasilitas wisata lainnya.

Perusahaan ini didirikan oleh Genting Group, dimiliki oleh seorang tukang kayu yang berubah menjadi miliarder Lim Goh Tong, yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Malaysia.

Latar belakang berdirinya Resorts World adalah seorang pria bernama Tan Sri Lim Goh Tong yang lahir pada tanggal 28 Februari 1918 di Anxi, Provinsi Fujian, China. Ia terkenal karena keberaniannya mengubah Dataran Tinggi Genting Malaysia dari bukit tak dikenal menjadi salah satu tempat terindah. Resor kasino paling sukses di dunia.

Terlahir dari keluarga sederhana, Lim Go-tong harus bekerja dan menghidupi keluarganya sejak usia muda setelah ayah dan kakak laki-lakinya meninggal di usia muda. 

Ia kemudian meninggalkan kampung halamannya menuju Malaya (sebelum menjadi Malaysia) dan mulai bekerja sebagai tukang kayu sambil belajar Malaya.

Perjalanannya di awal kehidupannya di Malaysia tidaklah mudah. Saat itu, Malaya masih berada di bawah kekuasaan kolonial Jepang pada tahun 1942, dan Lim Go-tong mengalami enam kali pengalaman mendekati kematian dalam beberapa kesempatan. 

Berbagai pekerjaan pun harus ia coba, mulai dari tukang kayu hingga petani sayur. Dia kemudian memutuskan untuk membuat kesepakatan untuk bertahan hidup. 

Ketika Jepang berhenti menjajah Malaysia, ia kembali bekerja sebagai tukang kayu dan mendapat untung besar dengan berdagang mesin pertukangan. 

Setelah itu, Pak. Lim berbagai usaha, termasuk pertambangan besi, dan juga memasuki industri yang berhubungan dengan konstruksi. Dia menjual banyak mesin pertukangan kayunya untuk memasuki bisnis konstruksi. 

Terinspirasi oleh kunjungan ke Cameron Highlands di Pahang, Malaysia pada tahun 1963, Lim Gothong memulai proyek di dekat Kuala Lumpur untuk mengembangkan kawasan Gentung Sempah, sebuah lereng bukit yang hanya berjarak 58 km dari Kuala Lumpur. 

Pembangunan destinasi wisata dataran tinggi Genting ini dimulai pada tanggal 18 Agustus 1965 dengan dibangunnya akses jalan dari Genting Sempah hingga puncak Gunung Ulu Kali. 

Meski harus terlilit hutang yang sangat besar, Lin Gao-dong tidak gentar dan berhasil mengubah rintangan menjadi batu loncatan menuju mimpi besar.  

Dengan dukungan Perdana Menteri Malaysia Abdul Rahman, Lim membangun hotel pertama di sana. Kemudian pada tahun 1971 didirikan sebuah hotel bernama Highlands Hotel yang menjadi hotel pertama di Genting Highlands. 

Sejak itu, Genting Highland Resort terus berkembang dengan membangun hotel, pusat perbelanjaan, dan taman hiburan, termasuk Resort World di beberapa negara di bawah Genting Group, berekspansi ke Singapura, Filipina, Makau, benua Amerika, Asia Timur, dan Eropa.

Setelah membangun Genting Group, Lim Goh Tong pernah menjadi orang terkaya ketiga di Malaysia, dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai US$4,2 miliar, menurut daftar miliarder Forbes. Ia menjadi orang terkaya ke-204 di tahun .

Namun ia meninggal pada tanggal 23 Oktober 2007 di Subang Jaya, Malaysia. Ia dikenang dalam bentuk patung yang berdiri di Kuil Gua Chin Swee di Dataran Tinggi Genting. 

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.