Bisnis.com, Jakarta – Bisnis kendaraan listrik milik pengembang real estate raksasa China Evergrande New Energy Vehicle, yang pernah menjadi salah satu perusahaan mobil listrik terbesar di China, kini terguncang dan terpuruk di tengah booming kendaraan listrik. 

Saham Evergrande New Energy Vehicles anjlok lebih dari 7 persen pada Senin (29/07/2024) setelah unit tersebut mengumumkan bahwa kreditor dua anak perusahaannya telah mengajukan pailit.

Pengumuman tersebut meningkatkan tekanan pada produsen mobil tersebut, yang sedang berjuang secara finansial. Perusahaan tersebut mengumumkan pada akhir tahun lalu bahwa bisnis mobil listriknya mengalami kerugian total sebesar 110 miliar yuan, hanya menyisakan 129 juta yuan di rekening banknya.

Selain krisis keuangan, China Evergrande New Energy Vehicle Group juga mengumumkan pada bulan Januari bahwa wakil ketuanya Liu Yongzhuo juga telah ditahan dan sedang diselidiki secara kriminal, sehingga semakin menambah kekacauan di perusahaan bermasalah tersebut.

Lantas siapa dalang berdirinya perusahaan kendaraan listrik raksasa China?

Adalah taipan Tiongkok Hui Ka Yan yang merupakan pendiri Evergrande, salah satu pengembang terbesar dan paling banyak berhutang di Tiongkok.

Hui Ka Yan lahir pada tanggal 9 Oktober 1958 dan belajar di Institut Besi dan Baja Wuhan, yang kini menjadi Universitas Sains dan Teknologi Wuhan.

Setelah lulus kuliah pada tahun 1982, Hui Ka Yan memulai karirnya di industri konstruksi sebagai teknisi baja di Perusahaan Besi dan Baja Wang. Pada tahun 1983, ia juga menjadi wakil direktur perusahaan dan pada tahun 1985 menjadi direktur.

Ia kemudian mengubah haluan dan bergabung dengan perusahaan dagang bernama Zhongda pada tahun 1992. Berkat kepiawaiannya dalam bekerja, setahun kemudian ia berhasil menjadi kepala cabang bernama Kuanda.

Berbekal gaji 2.000 yuan sebulan dari Zhongda Group, ia keluar dari perusahaan dan mendirikan Evergrande pada tahun 1996.

Saat menjabat sebagai CEO Evergrande, ia juga membeli Guangzhou Evergrande Football Club, salah satu klub sepak bola tersukses di Tiongkok.

Melalui perusahaannya, ia menghabiskan tiga tahun berinvestasi di perusahaan mobil listrik senilai $6,4 miliar dan melakukan ekspansi.

Namun, di balik kesuksesan besar Evergrande, Hui Ka Yan rupanya membangun kesuksesannya melalui ekspansi utang. Ia berhasil membangun lebih dari seribu proyek perumahan di seluruh negeri.

Sedangkan di puncak kesuksesan Evergrande pada tahun 2017, kekayaan Hui Ka Yan mencapai US$45,3 miliar atau sekitar US$693 triliun, menjadikannya orang terkaya ketiga di China.

Namun pada tahun 2017 hingga 2020, kekayaannya menurun karena utang yang mulai menumpuk. Situasinya semakin buruk akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Forbes, kekayaan Hui saat ini masih berkisar 3 miliar atau Rp 48 triliun.

Evergrande yang tercatat di bursa pada 2009 lalu resmi disuspensi, apalagi setelah Hui Ka Yan menghilang tahun lalu dengan utang menggunung hingga US$300 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel