Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut pengelolaan dan sosialisasi informasi tematik Layanan Kesehatan Gratis yang digagas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menggunakan opsi teknologi baru, salah satunya buatan intelijen. . (AI).
Perlu diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 10 miliar pada tahun 2025 yang akan dialokasikan untuk pengelolaan dan sosialisasi informasi tematik makan sehat. Tambahan anggaran tersebut disetujui oleh Badan Keuangan (Banggar) DPR.
Jadi, jika ditotal, Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki total anggaran sebesar Rp15 miliar untuk menyelenggarakan pelayanan pangan yang baik.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prabunindya Revta Revolution mengatakan, promosi pangan gratis ini akan dikomunikasikan dengan cara baru agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Salah satu tugas kita saat ini adalah mengidentifikasi bentuk-bentuk komunikasi publik yang baru, melihat ke depan, data centernya sudah berubah,” kata Prabu dalam pertemuan Talk Coffee Together di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (13 ./9/2024).
Prabu mengatakan, belanja yang besar ini menunjukkan keseriusan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memastikan pangan yang baik dapat diterima dan dipahami masyarakat.
Karena itu salah satu proyek penting pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan, ujarnya.
Soalnya program pangan gratis ini akan disosialisasikan dengan berbagai cara agar informasinya tersebar dengan baik kepada masyarakat. Publikasi informasi tersebut kemudian akan disesuaikan dengan profil masyarakat, baik melalui media utama maupun jejaring sosial.
Menurutnya, melalui media arus utama merupakan salah satu cara untuk menjangkau lebih banyak masyarakat tentang penyebaran informasi mengenai program pangan gratis pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Melalui media sosial tentunya karena profil komunitas kita sekarang sudah hampir 210 juta orang mengakses media sosial. Jadi itu cara yang bagus juga,” ujarnya.
Selain itu, pengelolaan dan sosialisasi informasi tematik bidang gizi juga akan dilakukan secara langsung atau offline oleh konsultan regional. Karena pemerintah harus menjangkau masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap berita dan jejaring sosial.
“Semangat dokumen ini [pangan gratis] ibarat dokumen di permukaan dan di luar atau 3T juga punya nilai yang sama. Jadi itu kita lakukan dengan banyak cara,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, dengan adanya pembayaran tersebut pihaknya akan mendukung silaturahmi Kuliner Prabowo-Gibran tahun 2025.
Menurut Budi, kita perlu menyebarkan informasi tentang pola makan sehat. “Kita butuh hubungan yang baik. Ruang lingkupnya untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya gizi bagi anak-anak kita,” jelasnya.
Padahal, kata Budi, program feeding yang digagas Prabowo-Gibran merupakan proyek yang sangat bagus. “Jadi tidak ada perbedaan besar dalam sumber daya manusia Indonesia, khususnya bagi masyarakat tertinggal dan luar Indonesia,” jelasnya.
Lihat informasi Banggar DPR yang diterima Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Selasa, 10 September 2024, ada tambahan alokasi Rp10 miliar untuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, sehingga membuat alokasi anggaran Kemenkominfo tertinggal dari pagu Rp7,73 triliun. .
“Gabungan ini dimaksudkan untuk disebarluaskan dalam pengelolaan dan sosialisasi informasi tematik gizi yang baik”, lanjut Budi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel