Bisnis.com, JAKARTA – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menargetkan anak usahanya PT Amman Mineral Industri (AMIN) mulai berproduksi pada Agustus 2024.
Ketua Direktur AMNT Rachmat Makkasau mengatakan proyek minyak Amman telah mencapai tahap operasi reguler dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami perkirakan produksi pakan konsentrat sudah bisa mulai dilakukan pada akhir Agustus atau awal September,” kata Rachmat saat mengunjungi Kantor Perdagangan RI, Rabu (10/7/2024).
Rachmat mengatakan progres pembangunan kilang ini sudah 95%. Dia menjelaskan, sisa 5 persen itu memuat banyak kekurangan pada proyek pertambangan yang saat ini dalam tahap operasional.
“Pabrik kami telah mencapai tingkat kinerja. Jadi hasil akhir tesnya adalah 95%. “Sebagian besar unit sudah beroperasi 2 atau 3 bulan,” ujarnya.
Sementara itu, setelah beroperasi, total kapasitas input pabrik peleburan dan PMR Amman diperkirakan mencapai 900.000 ton per tahun (tpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Produk dari operasi ini adalah katoda tembaga yang mencapai 222.000 tpa dan asam sulfat sebesar 830.000 tpa. Saat itu, pabrik PMR memproduksi 18 ton emas. 55 ton perak dan 70 ton selenium akan diekstraksi.
Diberitakan sebelumnya, Rachmat mengatakan dimulainya tahap commissioning memastikan smelter tembaga AMMN selesai sesuai jadwal.
“Seluruh peralatan yang menjadi bagian utama smelter sudah terpasang. Bersamaan dengan itu, kami juga sudah memesan berbagai infrastruktur pendukung,” kata Rachmat dalam siaran pers, Jumat (31/5/2024).
Selain itu, kata Rachmat, penyediaan infrastruktur antara lain Air Separation Unit yang merupakan fasilitas penting untuk penyediaan oksigen dan gas nitrogen secara berkelanjutan.
Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di WA Channel.