Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) yakin operasionalnya akan tumbuh seiring dengan beroperasinya jalan tol, pengembangan pelabuhan Kijing, dan sektor logistik antarmoda selesai. 

CEO Pelindo Solusi Logistik Joko Noerhudha mengatakan pihaknya akan meningkatkan pendapatan melalui pembangunan negara atau pembangunan kota, termasuk penjualan senjata. 

Pelabuhan Kijing, antarmoda, jalan raya merupakan ‘mesin’ SPSL dalam hal logistik. Pengelolaan administrasi administrasi ke Indonesia pada Konferensi Pers BMTH, Senin (23/9/2024). 

Joko menjelaskan, masa depan pasar properti SPSL akan cerah, apalagi timnya akan bekerja sama dengan banyak BUMN seperti Pertamina Offshore, Bulog, dan ID Food. 

Menurut dia, SPSL memiliki potensi di bidang logistik, khususnya dalam menjalin hubungan dengan BUMN dalam hal pelayanan. 

Sementara di Pelabuhan Kijing sendiri, Joko mengaku menerima dua dana, yakni dari Yaman dan dalam negeri. Namun, dia tidak membeberkan berapa besaran investasi yang dilakukan pasangan tersebut. 

“Di Kijing ada dua investasi besar dari Yaman dan Indonesia yang menggunakan pelabuhan kita seluas 10 hektar dan 20 hektar,” ujarnya. 

Sebelumnya, SPSL memperkirakan pendapatan akan tercatat sebesar Rp2,63 triliun atau tumbuh sekitar 7% dibandingkan pencapaian tahun 2023 sebesar Rp2,44 triliun. 

Saat ini laba usaha diperkirakan mencapai Rp638,34 miliar dan laba tahun ini mencapai Rp372,48 miliar. Target EBITDAnya juga mendekati Rp 1 triliun. 

Pada tahun 2023, SPSL mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp2,44 miliar, meningkat 108% dibandingkan semula sebesar Rp2,26 triliun. 

Kemudian, beban usaha mencapai Rp 1,7 miliar pada tahun 2023. Alhasil, laba usaha tercatat sebesar Rp 734,04 miliar. Sedangkan SPSL mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 150,70 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA