Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa saham energi seperti ADRO, PTBA, dan MEDC diprediksi akan tersengat sentimen pemilu AS.

Sektor saham energi, yang meliputi emiten batu bara dan migas, mengalami akselerasi pesat sepanjang tahun ini. Kenaikan sebesar 15,64% year-to-date (ytd) 2024 mungkin bisa melampaui kinerja indeks sektor lainnya hingga akhir minggu keempat Juli 2024.

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati mengatakan pemilu Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pemicu yang mempengaruhi saham-saham energi seperti batu bara, minyak, dan CPO. Hal ini terkait dengan kebijakan Donald Trump dan Kamala Harris yang berjanji akan menaikkan tarif barang impor dari China. 

Terbatasnya permintaan barang dari China akan membuat perekonomian China tidak nyaman. Ini akan mempengaruhi permintaan bahan bakar produksi China dan berdampak pada permintaan energi, ujarnya dalam tinjauan pasar bulanan Sinarmas Sekuritas, Jumat (26/7/2024 ). 

Ike mencatat, China masih membutuhkan batu bara dalam jangka pendek dan menengah. Namun, menurutnya, permintaan jangka panjang akan terbatas.

Ia memperkirakan jika Donald Trump terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat, ia akan memberlakukan pembatasan impor.

Dikatakannya, jika impor China dibatasi maka perekonomian China akan kembali terpuruk, jika menurun maka akan berdampak pada perekonomian Indonesia juga sehingga berdampak pada semua sektor.

Dalam jangka pendek, kata dia, pihaknya melihat peluang untuk memperkuat sektor energi, khususnya batubara. Pandangan tersebut sejalan dengan perubahan musim menjadi cuaca dingin pada triwulan III tahun 2024 yang meningkatkan permintaan.

Untuk sektor perminyakan, Sinarmas Sekuritas melihat sentimen di sektor ini berasal dari pertemuan OPEC+ pada 1 Agustus 2024. OPEC diperkirakan akan mengurangi kenaikan produksi untuk mencegah harga minyak kembali turun.

Selain itu, tertundanya peningkatan produksi minyak juga salah satunya disebabkan oleh gejolak perekonomian Tiongkok. Pasalnya, Panda merupakan salah satu konsumen batu bara dan minyak terbesar.

Ia mengatakan, “Oleh karena itu, Timur Tengah dan OPEC berpikir ulang untuk meningkatkan produksi. 

Sinarmas Sekuritas memiliki banyak pilihan di sektor energi yaitu ADRO, PTBA, INDY, DOID, PTBA, ELSA, MEDC, dan AKRA.

Dari daftar itu, Ike lebih memilih saham batu bara karena pergerakan eksportir minyak seperti MEDC dan AKRA cenderung terbatas. Di sisi lain, stok batu bara kemungkinan besar berpeluang pulih secara teknis.

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi ada di tangan semua pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel