Bisnis.com, Jakarta — Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan ada 27 emiten potensial yang masuk dalam daftar pipeline penawaran umum perdana (IPO). Dari 27 emiten potensial, 13 emiten mempunyai aset besar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I. Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 11 Oktober 2024, terdapat 36 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI atau IPO dan menghimpun dana sebesar Rp 5,42 triliun.

Hingga saat ini, sudah ada 27 perusahaan yang bergabung dalam pipeline pencatatan saham BEI, ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2024).

Rinciannya, dua perusahaan dalam pipeline IPO memiliki aset atau aset kurang dari Rp 50 miliar. Kemudian, 12 perusahaan memiliki aset menengah atau aset berkisar antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

“Ada 13 perusahaan dengan aset besar atau aset lebih dari $250 miliar,” kata Newman.

Jika dirinci berdasarkan sektor, lima perusahaan yang akan IPO berasal dari sektor energi. Kemudian, tercatat tiga perwakilan calon eksportir di bursa pada masing-masing sektor barang kebutuhan pokok, barang konsumsi, industri, dan real estate.

Calon emiten IPO mencakup dua perusahaan yang masing-masing bergerak di sektor keuangan, medis, dan infrastruktur.

Sementara itu, BEI juga mencatatkan 118 emisi dari 65 emiten obligasi dan sukuk (EBUS). Dana yang dihimpun dari kegiatan korporasi ini mencapai Rp 109,6 triliun. dari

Ke depan, 10 rilis dari 13 penerbit EBUS saat ini sedang dalam proses konversi.

Sementara itu, dari sisi right issue hingga 11 Oktober 2024 tercatat 15 perusahaan telah melakukan right issue senilai Rp 34,42 triliun. Sedangkan per 11 Oktober 2024, tercatat sebanyak sembilan perusahaan yang masuk dalam pipeline right issue BEI.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel